WAHANANEWS.CO, Jakarta - Gitaris band Seringai, Ricky Siahaan, meninggal dunia secara mendadak pada Sabtu (19/4/2025) lalu, pukul 21.30 waktu Tokyo, hanya beberapa saat setelah tampil dalam konser penutup tur Seringai di Jepang.
Lokasi konser terakhir tersebut berlangsung di venue Wildside, Tokyo, dan menjadi momen panggung terakhir yang disaksikan langsung oleh ratusan penggemar setia mereka.
Baca Juga:
15 Tahun Jadi K-popers, Wenny Rela Habiskan Jutaan Demi Konser Idola
Wendy Putranto, manajer Seringai sekaligus juru bicara keluarga Ricky, mengonfirmasi bahwa sang gitaris kolaps hanya lima menit setelah turun dari panggung.
“Jadi almarhum ketika kejadian memang baru saja menuntaskan show yang terakhir, show yang menjadi penutup dari rangkaian tur Seringai di Jepang,” ujar Wendy saat ditemui di Rumah Duka RSPAD Gatot Subroto, Kamis (24/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa sebelum kolaps, Ricky sempat berbincang sebentar dengan rekan-rekan sesama personel Seringai di belakang panggung.
Baca Juga:
Harga Tiket Konser BLACKPINK Jakarta Mulai Rp1,45 Juta, Cek Kategorinya!
“Setelah ngobrol sebentar, sekilas, yaudah 5 menit kemudian tiba-tiba kolaps,” ucap Wendy mengenang momen tersebut.
Pihak promotor konser yang juga seorang dokter berupaya memberikan pertolongan pertama di lokasi kejadian. Namun, upaya penyelamatan tersebut tidak berhasil menyelamatkan nyawa Ricky. “Pihak promotor kami memang seorang dokter dan beliau yang melakukan upaya untuk melakukan penyelamatan terhadap Ricky di belakang panggung,” jelas Wendy.
Setelah ambulans tiba, Ricky langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Namun sesampainya di sana, tim medis menyatakan bahwa ia telah meninggal dunia pada pukul 21.30 waktu setempat.
Kepergian Ricky menjadi pukulan berat, terutama karena selama tur, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kondisi kesehatannya sedang menurun.
“Jadi memang sebelum berangkat tidak ada problem kesehatan, almarhum sehat walafiat dan sangat menikmati tur kali ini,” ungkap Wendy.
Ia menambahkan bahwa suasana konser terakhir berlangsung sangat menyenangkan dan penuh semangat.
“Situasinya masih sangat bahagia, karena mungkin teman-teman sudah lihat videonya juga di sosmed bahwa di konser terakhir tidak ada tanda-tanda beliau kepayahan atau kecapean,” tambahnya.
Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa Ricky mengalami serangan jantung. Penyakit ini sebelumnya pernah dideritanya pada tahun 2014, yang membuatnya harus menjalani prosedur pemasangan dua ring jantung.
“Jadi ini merupakan serangan jantung yang kedua, yang pertama udah lama tahun 2014, setelah serangan pertama beliau sempat menggunakan ring, ada 2 ring, setelah itu tidak ada apa-apa lagi,” terang Wendy.
Jenazah Ricky telah tiba di Indonesia pada Kamis malam, 24 April 2025, dan langsung disemayamkan di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat.
Keluarga besar Ricky akan mengadakan ibadah penghiburan hari ini, Jumat (25/4/2025) pukul 18.00 WIB.
Selanjutnya, acara adat akan dilaksanakan pada Sabtu (26/4/2025) pukul 09.30 WIB, dilanjutkan dengan ibadah tutup peti serta prosesi pelepasan jenazah pada pukul 11.00 WIB.
Ricky Siahaan akan dimakamkan di kompleks pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, pada Sabtu siang pukul 14.00 WIB.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]