"Pemilihan Umum 1955 ini yang dianggap sebagai pemilihan paling demokratis yang pernah terselenggara di Indonesia sampai saat ini," kata mantan anggota DPR RI FPDIP periode 2014-2019 ini.
Prestasi ketiga adalah ide/gagasan serta upaya Ali Sastroamidjojo hingga terselenggaranya Konferensi Asia-Afrika yang dihadiri 29 negara dan mewakili lebih dari jumlah setengah penduduk dunia waktu itu.
Baca Juga:
Bertolak ke Bali, Presiden Jokowi akan Hadiri Indonesia-Africa Forum
Salah satu pembicara diskusi dalam kelas sejarah, Agustinus Ghunu SE M MA MAP dari Pusat Studi Wawasan Kebangsaan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang sebelumnya mengatakan, KAA Bandung 18-24 April 1955 tidak boleh melupakan jasa tokoh Mr Ali Sastroamidjojo.
"Beliau adalah penggagas dan Ketua KAA tapi juga salah satu Bapak Bangsa yang ikut mendirikan NKRI. Beliau tidak saja sebagai Pahlawan Nasional tapi juga pahlawan Asia-Afrika bahkan dunia internasional," kata dia.
Momentum peringatan 67 tahun konferensi Asia Afrika, lanjut dia, momentum yang tepat untuk pengajuan usulan Mr Ali Sastroamidjojo diberi gelar sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Baca Juga:
Wakil Ketua Golkar Dukung Soeharto sebagai Pahlawan Nasional
"Semoga tidak melupakan sejarah penting ini sebagaimana pesan Bung Karno: Jangan sekali-kali Melupakan Sejarah (Jasmerah)," kata Agustinus. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.