Hal itu diungkapkan studi tahun 2017 yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Ecology and Evolution.
Peneliti menyebut, kucing-kucing ini adalah anggota spesies Felis silvestris lybica yang dikenal sebagai kucing liar Afrika, berpindah ke wilayah kota karena mengejar tikus untuk dimakan.
Baca Juga:
Maxim Jakarta Rayakan World Animal Day Dengan Bagi-Bagi Makanan Kucing Dan Bersih-Bersih Kandang
Manusia, pada gilirannya, memelihara kucing itu karena bisa mengendalikan populasi hewan pengerat yang menyebarkan penyakit dan pemakan biji-bijian.
Dalam masyarakat tertentu, seperti Mesir kuno dan China, sahabat kucing dianggap orang beruntung atau bahkan dihormati.
Domestikasi, menurut ilmuwan konservasi yang mempelajari perilaku kucing di University of Exeter di Inggris, Martina Cecchetti berarti dibiakkan secara selektif dan sengaja, bukan sekadar hidup bersama dengan manusia.
Baca Juga:
Alergi Bulu Hewan Peliharaan: Kucing Lebih Dominan, Kenapa?
Sementara itu, studi tahun 2006 yang dipublikasikan di The Journal of Nutrition menemukan lantaran baru saja dijinakkan kucing mempertahankan naluri, yang diturunkan dari nenek moyang liar mereka yang berburu mangsa kecil sepanjang hari.
"Sisa-sisa evolusi ini mendorong seekor kucing untuk menangkap mangsa bahkan jika ia tidak lapar," ujar Cecchetti.
Terlebih, naluri bermain kucing seperti memukul, menerkam, dan mencakar dengan cakar, berasal dari perilaku berburu.