WahanaNews.co | Likupang, yang ada di Minahasa Utara,
Sulawesi Utara, masuk di lima Destinasi Super Prioritas selain Danau Toba,
Bobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Demi mendukung pembangunan pariwisata super prioritas itu,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyalurkan
anggaran dukungan infrastruktur bagi KSPN sebesar Rp 200,6 miliar untuk
Likupang.
Baca Juga:
Capai TKDN 84 Persen, PLN Rampungkan Infrastruktur Tegangan Tinggi KEK Likupang
Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, melakukan kunjungan kerja ke
Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (5/3/2021).
Saat
tiba di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sandiaga Uno terlihat menggunakan jaket
biru bertuliskan Explore Likupang.
Baca Juga:
Sandiaga Uno Apresiasi Likupang Charity Santa Run 2022
Legenda
Bidadari Surga
Likupang
adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, yang
memiliki luas sekitar 200 hektar dengan kawasan pesisir berpasir putih.
Berdasarkan
Legenda Tumetenden yang bersumber
dari para leluhur Tou Tonsea, etnik Minahasa Sulawesi Utara, Likupang adalah
tempat bidadari surga yang turun ke bumi.
Syahdan
diceritakan, di suatu masa, ada sembilan bidadari yang dizinkan turun dari surga ke
bumi.
Mereka
memilih turun di sebuah telaga di Minahasa. Telaga tersebut kini dikenal dengan
nama Likupang.
Diceritakan,
telaga tersebut adalah milik seorang petani muda yang bernama Mamaua.
Petani
tersebut kemudian menahan satu bidadari yang ia panggil dengan nama
Lumalandung.
Mereka
kemudian menikah dan tinggal di kaki Gunung Tamporok. Sang bidadari melahirkan
seorang putri yang diberi nama Walangsendau.
Sayangnya,
Mamanua melakukan kesalahan kecil yang membuat Lumaladung harus pulang ke
kahyangan.
Sang
bidadari pun berpesan pada suaminya, "Saat anakku menangis mencariku, ajak dia
berjalan melintasi hutan, sungai, dan gunung, dengan mengikuti arah
matahari."
Saat
sang anak menangis, Mamanua menggendong Walangsendayu melewati hutan, gunung,
dan sungai.
Perjalanan
nan jauh tersebut berakhir di bibir pantai berpasir putih dengan air yang biru
terhampar di hadapannya.
Jernihnya
air laut membuat dasar karang, koral, tumbuhan laut, dan ikan-ikan terlihat
jelas.
Mamanua
bingung karena lautnya terlalu luas dan tak mungkin ia serta anaknya
melewatinya.
Sehingga, datang
salah satu ikan menghampiri Mamanau. Ikan bernama Pongkor itu menawarkan
tumpangan menuju ke istana bidadari.
Perjalanan
Mamanau menembus hutan, gunung, dan lautan pun terbayar tunai.
Kisah
asmara antara Mamanua dan bidadari dari surga itu hanya legenda. Namun,
penggambaran tentang keindahan telaga, gunung, bukit, sungai, pantai, dan
lautan beserta isinya di Likupang itu benar adanya.
Likupang
pantas disebut sebagai potongan surga yang jatuh ke bumi dan baru ditemukan.
Indah,
Molek, dan Mempesona
Likupang
memiliki panorama bawah laut dan keindahan pantai yang sangai indah.
Salah
satunya adalah Pantai Pulisan dengan pasir putih yang jaraknya
sekitar 50 kilometer dari Kota Manado.
Deburan
ombaknya yang sangat tenang membuat wisatawan bisa memuaskan diri dengan
pemandangan bebatuan karang dan biota laut melalui kegiatan snorkling dan diving.
Wisatawan
juga bisa menikmati pemandangan alam perbukitan di belakang pantai Pulisan.
Kegiatan
treking perbukitan ini sangat mengasyikan sekaligus melelahkan. Namun, seluruh
rasa lelah itu akan impas saat menyaksikan keindahan alam dari atas bukit.
Objek
wisata yang tak kalah menarik untuk dikunjungi adalah Ekowisata Bahoi di
Kecamatan Likupang Barat.
Di
Bahoi terdapat keindahan terumbu karang pada Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang menjadi
andalan tempat tersebut.
Tak
hanya itu, Desa Bahoi juga miliki flora dan fauna di hutan mangrove, kawasan
pasir putih, dan panorama desa yang asri.
Jelang
masuk Desa Bahoi, kendaraan para turis akan berada di puncak tertinggi bukit,
sehingga bisa melihat keindahan pesisir Desa Bahoi.
Jika
masuk lebih dalam, pengunjung akan disambut jalan menurun menuju perkampungan
dengan rumah-rumah yang sederhana dan satu sama lain tidak dibatasi pagar.
Kawasan
pedesaan itu terlihat sederhana namun teramat bersih. Nyaris tidak terlihat ada
sampah-sampah, terutama plastik di areal pedesaan itu.
Sampah
rumah tangga dan dedaunan dapat ditemukan terkumpul rapi dalam tempat sampah
yang terbuat dari karung dan digantung pada dua tiang kayu. [dhn]