WahanaNews.co | Alain Wertheimer, salah satu orang terkaya di Prancis, memiliki kekayaan mencapai US$32,6 miliar atau setara Rp487,7 triliun (asumsi Rp14.961 per dolar AS) menurut Forbes real-time net worth.
Masa kecil Alain di Prancis tidak banyak diketahui. Namun yang pasti, dia dilahirkan dari keluarga yang sangat kaya.
Baca Juga:
Awas! 6 Produk Kosmetik Sulsel Terbukti Mengandung Merkuri
Alain Wertheimer adalah cucu dari Pierre Wertheimer, seorang pengusaha Prancis yang bersama Coco Chanel mendirikan House of Chanel pada 1910.
Setelah kematian ayahnya, Jacques Wertheimer, pada 1996, Alain resmi menjadi pewaris House of Chanel.
Bersama saudaranya, Gerard Wertheimer, Alain mengambil alih bisnis Chanel dan berhasil mengembangkan merek tersebut menjadi tidak hanya menjual pakaian, tetapi juga parfum, kosmetik, perhiasan, dan jam tangan.
Baca Juga:
Hati-Hati Skincare Overclaim! BPOM Ancam Cabut Izin Produsen Curang
Chanel saat ini merupakan salah satu jenama terpopuler dengan peringkat penjualan tertinggi keempat di dunia menurut Voguebusinesscom.
Meskipun sebagai pewaris House of Chanel, Alain menghadapi tantangan dalam mempertahankan bisnis keluarga tersebut.
Pada 1980-an, ia memindahkan kantor pusatnya ke New York dan memperluas bisnisnya di pasar Amerika Serikat.
Namun, pada 1990-an, penjualan barang mewah mengalami penurunan signifikan selama masa resesi global.
Alain berhasil mengatasi tantangan tersebut pada pertengahan 1990-an dan memulihkan penjualan dengan memperluas lini produk dan rantai butik.
Salah satu upaya Alain dalam menjaga popularitas Chanel adalah dengan mengakuisisi Holland & Holland, produsen senjata eksklusif, dan merek jam tangan Bell & Ross pada 1996. Ia juga meluncurkan aksesoris dengan merek Chanel.
Pada 1974, penjualan parfum Chanel menurun sehingga jumlah gerai penjualan dikurangi dari sebelumnya 18 ribu rak menjadi 12 ribu rak di setiap gerai.
Bahkan penjualan di Amerika Serikat (AS) menurun drastis. Kondisi tersebut otomatis menyumbat penjualan parfum.
Namun, Alain mengimbangi penurunan penjualan parfum dengan menginvestasikan jutaan dolar AS di bidang kosmetik.
Alain juga memilih Marilyn Monroe sebagai ikon parfum Chanel pada 1950-an, dan kemudian Audrey Tautou, aktris yang membintangi film The Da Vinci Code, sebagai ikon baru parfum Chanel pada 2012. Hasilnya, penjualan parfum Chanel kembali meroket.
Banyak cara telah dilakukan Alain demi kesuksesan Chanel.
Meskipun mencapai kesuksesan, Alain dan saudaranya jarang menghadiri pembukaan butik Chanel atau acara Chanel lainnya, serta tidak pernah menggunakan nama mereka untuk iklan.
Alain juga dikenal sebagai seorang bangsawan yang memiliki hobi-hobi mewah, mulai dari berkuda, mengoleksi seni dan anggur berkualitas. Dia bahkan memiliki sejumlah kebun anggur Prancis, termasuk Kanon Prancis & Istana Saint Emilion, dan Rauzan Segla dari Margaux.
Koleksi seninya termasuk mahakarya Matisse dan Picasso.
Meski hidup mewah, namun Alain dan saudaranya juga sering dilaporkan menyumbang ke berbagai badan amal dan organisasi yang mendukung kegiatan konservasi dan sosial.[eta/CNN]