WahanaNews.co | Batu meteorit
dilaporkan jatuh di kawasan Satahi
Nauli, Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada 1 Agustus 2020.
Ada empat meteorit yang
ditemukan saat itu dengan bobot total mencapai 2,55 kilogram.
Baca Juga:
Tapanuli, Calon Provinsi Baru Hasil Pemekaran Sumatera Utara
Meteorit
yang saat ini diduga dijual di eBay seharga ribuan dollar itu diklasifikasikan
sebagai Kondrit berkarbon (CM1/2).
Melansir National Geographic, meteorit adalah
batuan luar angkasa yang jatuh ke permukaan bumi.
Batu
meteor adalah batu dari ruang angkasa yang sedang terbakar di atmosfer.
Sementara meteorit adalah meteor yang sampai ke muka Bumi.
Baca Juga:
Mengenal Lebih Dekat Pesta Rakyat Malam Puncak HUT Kota Medan Ke-434 Tahun 2024
Tercatat
lebih dari 60 ribu meteorit telah ditemukan di Bumi. Para ilmuwan membagi
meteorit ini menjadi tiga jenis utama, yakni berbatu, besi, dan besi berbatu.
Masing-masing jenis itu memiliki banyak sub-kelompok.
Meteorit
batu tersusun dari mineral yang mengandung silikat, bahan yang terbuat dari
silikon dan oksigen.
Mereka
juga mengandung beberapa logam, nikel dan besi. Ada dua jenis utama meteorit
berbatu, yakni kondrit dan akondrit.
Kondrit
sendiri diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yakni biasa dan karbon.
Kondrit biasa adalah jenis meteorit berbatu yang paling umum. Sebanyak 86
persen dari semua meteorit yang jatuh ke Bumi merupakan kondrit biasa.
Kondrit
terbentuk dari debu dan partikel kecil yang bersatu membentuk asteroid di tata
surya awal, lebih dari 4,5 miliar tahun yang lalu.
Karena
terbentuk pada waktu yang sama dengan tata surya, kondrit merupakan bagian
integral dari studi tentang asal-usul, usia, dan komposisi tata surya.
Sedangkan
kondrit berkarbon diketahui jauh lebih jarang daripada kondrit biasa. Para
astronom menilai kondrit karbon terbentuk jauh dari matahari, saat tata surya
awal berkembang.
Sesuai
dengan namanya, kondrit berkarbon mengandung unsur karbon, biasanya berupa
senyawa organik seperti asam amino. Kondrit berkarbon juga sering mengandung
air atau bahan yang dibentuk oleh adanya air.
Seperti
kondrit biasa, kondrit berkarbon dapat diklasifikasikan secara lebih singkat
berdasarkan komposisi mineralnya.
Semua
kelompok kondrit berkarbon ditandai dengan kode dua atau tiga huruf yang
dimulai dengan C.
Kondrit
berkarbon sering dinamai sesuai dengan spesimen pertama dari jenis yang
ditemukan.
Sedangkan
meteorit besi sebagian besar terbuat dari besi dan nikel. Mereka berasal dari
inti asteroid dan menyumbang sekitar 5 persen meteorit di Bumi.
Meteorit
besi adalah meteorit paling masif yang pernah ditemukan. Komposisi mineral
mereka yang berat karena mengandung besi dan nikel seringkali memungkinkan
mereka untuk tetap utuh saat jatuh ke bumi. Meteorit terbesar yang pernah
ditemukan, meteorit Hoba Namibia adalah meteorit besi.
Adapun
meteorit memiliki jumlah mineral silikat dan logam. Satu kelompok meteorit
berbatu-besi, pallasites, mengandung kristal olivin kuning-hijau yang
terbungkus logam mengkilap.
Para
astronom berpendapat bahwa banyak pallasites adalah peninggalan dari batas
mantel inti asteroid.
Komposisi
kimianya mirip dengan banyak meteorit besi, membuat para astronom berpikir
mungkin mereka berasal dari berbagai bagian asteroid yang sama yang pecah saat
menabrak atmosfer bumi.
Melansir NASA, para ilmuwan
memperkirakan bahwa sekitar 48,5 ton (44.000 kilogram) materi meteorit jatuh di
Bumi setiap hari.
NASA
mengatakan sebagian besar batuan luar angkasa yang lebih kecil dari lapangan
sepak bola akan pecah di atmosfer bumi.
Melaju
dengan kecepatan puluhan ribu mil per jam, meteor biasanya hancur karena
tekanan melebihi kekuatan objek, menghasilkan suar yang terang.
Biasanya
kurang dari 5 persen dari objek asli yang akan jatuh ke tanah. Meteorit,
potongan meteor yang ditemukan biasanya berkisar antara ukuran kerikil dan
kepalan tangan.
NASAmengingatkan jangan berharap menemukan
meteorit setelah hujan meteor. Sebagian besar hujan meteor berasal dari komet
yang materialnya cukup rapuh. Fragmen komet kecil umumnya tidak akan bertahan
masuk ke atmosfer Bumi.
NASAmenyampaikan
sebagian besar meteorit yang ditemukan di Bumi berasal dari asteroid yang
hancur, meskipun beberapa berasal dari Mars atau Bulan.
Secara
teori, potongan kecil Merkurius atau Venus juga bisa mencapai Bumi, tetapi
tidak ada yang dapat diidentifikasi secara meyakinkan.
Para
ilmuwan dapat mengetahui dari mana meteorit berasal berdasarkan beberapa bukti.
Mereka dapat menggunakan pengamatan fotografi meteorit jatuh untuk menghitung
orbit dan memproyeksikan jalur mereka kembali ke sabuk asteroid.
Mereka
juga dapat membandingkan sifat komposisi meteorit dengan kelas asteroid yang
berbeda. Serta mereka dapat mempelajari berapa usia meteorit tersebut hingga
4,6 miliar tahun. [dhn]