WahanaNews.co | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan penerapan travel bubble akan membangkitkan beberapa sektor wisata termasuk di Bintan, Kepulauan Riau (Kepri).
Sektor wisata Bintan, Kepri, sejauh ini termasuk dari salah satu kawasan wisata yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Sabet Tiga Penghargaan Sekaligus, Bupati Roby Raih TOP Pembina BUMD Dalam Ajang TOP BUMD Awards 2025
"Kemenparekraf telah menyiapkan skema travel bubble di Batam dan Bintan selama satu tahun belakangan," kata Menparekraf Sandiaga Uno saat meninjau Pelabuhan Bandar Bentan Telani, Jumat (21/1/2022).
Bandar Bentan Telani menjadi satu-satunya pintu masuk wisatawan mancanegara (wisman) dalam skema travel bubble yang diterapkan di kawasan Bintan Resort, Lagoi, Bintan.
Menparekraf Sandiaga Uno melihat langsung persiapan di kawasan pariwisata Lagoi yang akan menerima kunjungan wisman langsung dari Singapura mulai tanggal 24 Januari 2022
Baca Juga:
Four Points by Sheraton Bintan Resmi Dibuka, Roby Kurniawan: Bintan Siap Jadi Tujuan Wisata Internasional
Dia mensimulasikan semua langkah yang akan dilakukan para wisman saat memasuki pelabuhan Bandar Bentan Telani.
Sandiaga Uno mengecek bilik tes usap PCR, mencoba QR Code PeduliLindungi, pengecekan suhu tubuh, dan pemeriksaan keimigrasian.
Bandar Bentan Telani diestimasi selama penerapan travel bubble akan menerima 500 orang wisman dari Singapura dalam 8 kali trip perjalanan per harinya.
Sebelum masa pandemi, Bandar Bentan Telani mampu menerima 2.400 orang wisman dalam 12 kali trip perjalanan per harinya.
Menparekraf Sandiaga Uno menyatakan jika kawasan Bintan Resort sudah siap untuk memulai travel bubble yang akan segera diumumkan pemerintah.
"Saya nyatakan di sini Bintan siap untuk travel dan bubble. Nanti saya laporkan ke Menko Ekonomi, biar segera diumumkan," ujar Menparekraf Sandiaga Uno.
Selain itu ia juga berpesan agar manajemen Bintan Resort selama menerapkan travel bubble bisa menggandeng UMKM untuk menawarkan produk olahan mereka kepada wisatawan mancanegara, mengingat UMKM juga termasuk salah satu sektor yang terdampak selama pandemi.
"Produk ekonomi kreatif bisa ditawarkan kepada wisatawan untuk membangkitkan lapangan kerja. Ini menurut saya tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu," katanya. [rin]