Api itu sendiri juga selanjutnya menjadi simbol inspirasi dari bangkitnya perekonomian Indonesia.
Sekaligus bukti bahwa Indonesia tidak hanya mampu mengadakan event berskala internasional hanya sekali dua kali.
Baca Juga:
Indonesia Siap Gelar Seri MotoGP 2023 di Mandalika
Hal ini juga sebagai bukti negara yang memiliki kemampuan artistik dan produksi tahap dunia secara terus menerus.
"Terutama pada sektor pariwisata yang terdampak oleh pandemi dengan harapan besar agar kita dapat sama-sama menjaga sehingga api dari obor ini tidak pernah padam," tulis Tuksedo Studio.
Terdapat corak motif lokal di bagian pinggir piala. Sementara di bagian atas dilengkapi dengan pola siluet sirkuit Pertamina Mandalika International Street Circuit.
Baca Juga:
Usai Mandalika, Marquez Sebut Tak Mau Naik Motor Lagi
Adapun material bahan dasar alumunium yang ringan dan memiliki kekuatan yang tepat untuk menopang kecepatan dipilih Tuksedo Studio untuk melambangkan ajang balap yang pemenangnya ditentukan oleh kecepatan pengendara serta performa kendaraan.
"Ini merupakan sebuah bukti jika Indonesia tidak hanya mampu dalam mengadakan sebuah ajang berskala dunia namun juga fakta bahwa para seniman dan pekerja lokal memiliki kapasitas yang mumpuni untuk merancang karya seni berkelas dunia," demikian keterangan Tuksedo Studio.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi Tuksedo Studio, yang telah terpilih dan berhasil menghadirkan piala MotoGP.