WahanaNews.co, Jakarta - Pernahkah Anda memperhatikan angka-angka kecil berwarna hijau di bawah rambu kilometer jalan tol? Bagi banyak pengendara, angka-angka ini mungkin tampak membingungkan dan tidak berguna.
Namun, tahukah Anda bahwa angka-angka kecil tersebut sebenarnya memiliki fungsi penting? Yuk, simak artikel ini sampai tuntas.
Baca Juga:
Tinjau Tol Solo - Yogyakarta, Menteri Dody: Segmen Klaten - Prambanan Dibuka Fungsional Mendukung Kelancaran Nataru 2025
Dipasang pada Interval Tertentu
Jalan tol adalah infrastruktur penting yang memungkinkan perjalanan antar kota jadi lebih cepat dan efisien. Di sepanjang jalan tol, biasanya berbagai rambu dan tanda dipasang untuk memberikan informasi dan panduan bagi pengguna jalan.
Salah satu rambu yang sering terlihat di antaranya adalah rambu kilometer. Meski terlihat sederhana, rambu kilometer memiliki peran krusial dalam memberikan informasi soal jarak dan lokasi, juga membantu pengguna jalan dalam navigasi.
Baca Juga:
Perhatikan Aspek Keselamatan Pengendara, Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Terus Dilanjutkan
Rambu kilometer umumnya berbentuk persegi panjang dengan angka yang menunjukkan jarak dalam kilometer dari titik awal jalan tol tersebut. Misalnya, jika Anda melihat rambu dengan angka "50," itu berarti Anda berada 50 kilometer dari titik awal jalan tol.
Rambu ini dipasang di sepanjang jalan tol pada interval tertentu, biasanya setiap kilometer, untuk memberikan referensi jarak yang konsisten pada pengendara mobil.
Fungsi utamanya adalah memberikan informasi jarak kepada pengguna jalan. Informasi ini sangat berguna terutama bagi mereka yang melakukan perjalanan jarak jauh, karena pengemudi bisa mengestimasi sisa jarak yang harus ditempuh.
Selain itu, rambu kilometer juga mempermudah pengemudi dalam melacak lokasi saat mengalami keadaan darurat atau jika membutuhkan bantuan.
Misalnya, jika terjadi kerusakan kendaraan atau kecelakaan, pengemudi dapat menyebutkan nomor kilometer terdekat saat menghubungi layanan darurat, sehingga petugas dapat menemukan lokasi lebih cepat dan akurat.
Selain memberikan informasi jarak, rambu kilometer juga membantu dalam navigasi dan orientasi. Banyak pengguna jalan yang mengandalkan rambu kilometer untuk menentukan posisi mereka di jalan tol, terutama ketika menggunakan peta atau aplikasi navigasi.
Rambu ini juga sering digunakan sebagai referensi oleh pengemudi truk dan kendaraan besar lainnya untuk mematuhi aturan batas kecepatan yang berbeda pada berbagai segmen jalan tol.
Aturan pemasangan rambu kilometer di jalan tol diatur oleh regulasi lalu lintas dan standar keselamatan jalan yang berlaku. Pemasangan rambu harus dilakukan dengan jarak yang konsisten dan pada lokasi yang mudah terlihat oleh pengemudi.
Rambu kilometer biasanya dipasang di sisi kiri atau kanan jalan dengan ketinggian dan ukuran yang cukup agar dapat dilihat dengan jelas dari jarak jauh. Selain itu, material yang digunakan untuk rambu harus tahan terhadap cuaca ekstrem dan kondisi lingkungan yang keras untuk memastikan rambu tetap terlihat dan terbaca dengan baik sepanjang waktu.
Setiap pengendara perlu tahu cara memanfaatkan informasi yang diberikan oleh rambu kilometer. Tujuannya, agar pengemudi dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik, mengestimasi waktu tempuh, dan mengatasi situasi darurat dengan lebih efektif.
Sejarah Rambu Kilometer di Jalan Tol
Sejarah penggunaan rambu kilometer dapat ditelusuri kembali ke masa ketika jalan raya modern mulai dikembangkan di Eropa dan Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Di masa itu, kebutuhan untuk memberikan informasi jarak yang akurat dan membantu pengemudi dalam navigasi menjadi semakin penting.
Jalan raya antar negara bagian di Amerika Serikat, yang dikenal sebagai Interstate Highway System, mulai direncanakan dan dibangun pada tahun 1950-an di bawah pemerintahan Presiden Dwight D. Eisenhower.
Sistem ini mengadopsi berbagai standar keselamatan dan navigasi, termasuk pemasangan rambu kilometer untuk membantu pengendara.
Di Eropa, pembangunan jalan tol (autobahn) di Jerman pada tahun 1930-an juga mendorong penggunaan rambu kilometer. Jaringan jalan tol di Jerman dirancang untuk memungkinkan perjalanan cepat dan efisien, sehingga informasi jarak yang akurat sangat diperlukan.
Pemasangan rambu kilometer di sepanjang jalan tol telah menjadi standar yang diadopsi oleh banyak negara di Eropa dan kemudian di seluruh dunia.
Penggunaan Rambu Kilometer di Indonesia
Di Indonesia, sejarah penggunaan rambu kilometer di jalan tol dimulai bersamaan dengan pembangunan jalan tol pertama, yaitu Jalan Tol Jagorawi yang menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi pada era 1970-an.
Penerapan rambu kilometer di jalan tol Indonesia mengikuti standar internasional untuk memastikan pengendara mendapatkan informasi jarak yang akurat dan konsisten.
Hal ini diatur dalam regulasi yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan dan instansi terkait, dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi perjalanan di jalan tol.
Meskipun tidak dapat dikaitkan dengan satu orang atau tokoh tertentu, ide penggunaan rambu kilometer merupakan bagian dari evolusi infrastruktur transportasi yang terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan mobilitas yang semakin kompleks.
Lalu, apa sih fungsi angka kecil di rambu kilometer jalan tol?
Rambu patok kilometer ini selalu jadi acuan untuk keluar menuju gerbang tol atau berbelok ketika melaju di jalan tol.
Seperti misalnya, saat melintas di Tol Jagorawi terdapat tulisan KM 35 berlatar putih dan angka kecil 400 di bawah dengan latar warna hijau.
Pernahkah Anda bertanya-tanya tentang arti angka-angka kecil berwarna hijau di bawah rambu kilometer jalan tol? Bagi sebagian orang, angka-angka ini mungkin tampak membingungkan.
Tapi tahukah Anda, di balik angka-angka kecil tersebut terdapat informasi penting yang bisa membantu Anda saat berkendara di jalan tol?
Rambu patok kilometer berwarna putih dengan huruf hitam menunjukkan informasi kilometer, sedangkan panel hijau dengan huruf putih berisi informasi hektometer. Hektometer adalah satuan ukuran panjang yang setara dengan 100 meter.
Sebagai ilustrasi, sebut saja misalnya Anda melihat rambu bertuliskan "KM 35 dan 400". Angka ini memberitahukan bahwa Anda sedang berada di kilometer 35 ditambah 400 meter.
Angka 400 bukanlah jarak total, melainkan jarak dalam hektometer antara kilometer 35 dan kilometer 36.
Lebih mudahnya, anggap saja Anda berada di KM 35 lebih 400 meter. Kehadiran angka hektometer ini sangatlah penting, terutama saat Anda perlu memberikan informasi lokasi yang lebih presisi kepada petugas bila terjadi kendala di jalan tol.
Oleh karena itu, jangan ragu untuk memanfaatkan informasi rambu kilometer di jalan tol untuk navigasi yang lebih mudah dan aman di jalan bebas hambatan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]