Thornton menjelaskan, fenomena predator makan predator dan
jaguar saling berkelahi itu kemungkinan besar disebabkan oleh perselisihan
sumber daya.
Kebanyakan orang berpikir bahwa wilayah tropis tempat jaguar
dan oncelot hidup tidak mungkin kering dan kekurangan sumber air. Namun, kata
Thornton, hutan hujan tropis di sebagian wilayah dunia itu bersifat musiman.
Kondisi kering di wilayah tropis juga bisa diperburuk dengan perubahan iklim.
Baca Juga:
Dokter India Bertahan di Bungker Ukraina dengan Macan Kumbang dan Jaguar, Ini Kisahnya
"Semakin terisolasi dan langka sumber daya air, semakin
mereka akan menjadi hotspot aktivitas," kata Thornton.
Di masa lalu, sisa-sisa ocelot telah ditemukan di kotoran
jaguar. Bukti tersebut menunjukkan bahwa predator kucing yang lebih besar
terkadang memangsa kucing yang lebih kecil.
Meski demikian, tak pernah ada bukti langsung jaguar memakan
ocelot. Video yang didapatkan peneliti, dengan demikian, adalah bukti pertama
untuk itu.
Baca Juga:
Tak Biasa! Jaguar dan Ular Jadi Media Terapi Anak Difabel di Kuba
Jaguar sendiri dapat tumbuh hingga seberat 90 dan 113 kg,
tergantung pada jenis kelamin mereka. Sementara ocelot hanya punya bobot
sekitar 8,2 sampai 19,9 kg.
Kedua hewan tersebut adalah karnivora. Mereka umumnya
memakan hewan seperti ikan, katak, tikus, dan monyet. Namun, kadang-kadang,
seekor ocelot akan berakhir di dalam perut jaguar. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.