WahanaNews.co | Ternyata bukan cuma cuaca yang dapat mempengaruhi suasana hati (mood). Musik juga bisa meningkatkan mood.
Dalam sebuah riset yang dipublikasikan oleh Journal of Positive Psychology menemukan kalau musik upbeat dapat membetulkan mood serta tingkatkan perasaan bahagia dalam 2 pekan.
Baca Juga:
Solvania Band Resmi Luncurkan Album Perdana: BENALU
Riset lain yang diterbitkan dalam World Journal of Psychiatry pula menemukan kalau terapi musik bisa kurangi tekanan mental serta kecemasan, sehingga sanggup memperbaiki mood, harga diri, dan kualitas hidup.
Jadi, saat ini kalian enggak perlu heran bila banyak orang yang meningkatkan mood dengan musik.
Apalagi, tidak hanya buat tingkatkan mood, musik pula dijadikan metode buat mengekspresikan emosi.
Baca Juga:
Konser Super Diva 2 September di Indonesia Arena Hadirkan Musik Lintas Generasi
Misalkan orang yang sedih bakal mendengarkan musik bergenre sedih serta orang yang senang bakal mendengarkan musik bergenre bahagia.
Tetapi, bagaimana sih cara musik mempengaruhi mood? Simak penjelasan berikut ini:
Tingkatkan Fokus
Sebagian orang mencermati musik buat tingkatkan fokus. Karena, musik tampaknya sanggup mengaktifkan, mempertahankan, serta memperbaiki fokus seseorang.
Ini dibuktikan dalam suatu riset yang dilakukan oleh Stanford University School of Medicine. Riset tersebut menginvestigasi hubungan antara musik serta pikiran seseorang.
Hasilnya, riset tersebut berpendapat kalau mendengarkan musik sanggup membantu otak buat mengantisipasi kegiatan serta mempertahankan fokus yang lebih baik.
Walaupun perubahan mood itu perihal yang wajar, kalian perlu waspada bila perubahan mood mulai mempengaruhi kehidupan sosial.
Bila sudah begitu, ada baiknya kalian lekas bicara ke dokter. Karena bisa jadi, perubahan mood yang sangat ekstrem jadi tanda adanya gangguan psikologis.
Mengikat Emosi
Metode termudah buat melihat macam mana musik mengikat emosi yaitu dengan melihat reaksi seorang saat mendengarkannya.
Sebab, walaupun emosi dirasakan oleh hati, lewat otak lah stimulus emosi bakal dikomunikasikan.
Studi lain pula memberi tahu kalau musik bisa menstimulasi emosi lewat sirkuit otak yang spesifik. Jadi, kalian enggak perlu heran bila melihat orang menari, jingkrak-jingkrak, ataupun galau saat mendengarkan musik.
Mengembalikan Memori
Sebuah riset tahun 2009 dari Universitas California menemukan kalau musik bisa membuat seseorang terhubung kembali dengan memori masa lalu.
Mungkin ini sebabnya banyak orang mendengarkan musik buat bernostalgia. Sebab, tidak hanya mengingatkan tentang memori masa lalu, suatu lagu yang memiliki kenangan khusus pula dapat menimbulkan emosi yang sama seperti di masa lalu. Mungkin ini sebabnya ada orang yang terbawa suasana (baper) saat mendengarkan lagu tertentu.
Neuroplastisitas
Dalam hal ini, musik mempengaruhi emosi dengan cara yang luar biasa. Karena, neuroplastisitas merupakan kemampuan otak buat memperbaiki koneksi serta menemukan jalan alternatif ke memori, emosi, serta sistem fisik semacam kemampuan bicara.
Saat otak alami kerusakan, otak bakal menciptakan jalur baru buat tetap berperan secara maksimal.
Salah satu triknya yaitu dengan terapi mendengarkan musik. Walaupun terkesan sepele, musik tampaknya sanggup menstimulasi otak buat menciptakan jalur baru selaku upaya perbaikan.
Perihal ini dibuktikan dalam studi dari Universitas Newscastle, Australia. Riset tersebut memberi tahu kalau musik populer kerap digunakan buat mendampingi pasien dengan kerusakan pada otak.
Hasilnya, musik tersebut sanggup menghubungkan pasien tersebut pada memori yang sebelumnya tidak bisa diakses.
[Redaktur: Zahara Sitio]