WahanaNews.co | Niatan baik musisi Anji Manji mengelola dan memugar situs bersejarah Radio Malabar di kawasan Gunung Puntang, Kecamatan Cimaung, Kabupaten
Bandung, Jawa Barat, rupanya tak selalu berjalan mulus.
Di balik
misinya untuk membangkitkan kembali kisah dan sejarah Radio Malabar, Anji kini malah dilaporkan dengan tuduhan melakukan pengerusakan
di Gunung Puntang.
Baca Juga:
Deretan Artis Jadi Anggota DPR RI Hanya Lulusan SMA, Mahasiswa Gugat Standar Pendidikan Wakil Rakyat
Anji
merasa heran, padahal sedari awal dirinya selalu terbuka jika ada yang mau
mengajaknya diskusi, namun kini orang tersebut malah memilih untuk langsung
melaporkannya.
"Ada yang
melaporkan saya melakukan pengrusakan di Puntang. Alih-alih mengajak bicara,
dipilih cara melaporkan,"ujar Anji Manji, seperti dikutip redaksi dari akun Instagram @duniamanji pada Sabtu (21/11/2020).
Menurut
Anji, niat untuk memugar kawasan wisata sejarah Radio Malabar di Gunung Puntang itu didapatnya lantaran merasa peduli dengan aset sejarah
yang terbengkalai begitu saja.
Baca Juga:
Eks Artis Ngaku Sumbang Uang Palsu ke Istiqlal, Ini Penjelasan Pengurus Masjid
Bahkan
Anji pun mengaku pemugaran Radio Malabar di Gunung Puntang murni menggunakan
danapribadinya.
"Saya
datang ke Puntang dengan niat baik, ingin memelihara dan merapikan aset sejarah
dan merapikan wisata yang ada di sana. Dengan uang pribadi saya. Tampaknya
maksud yang pertama membuat ada yang terusik,"ucap Anji.
Mantan
vokalis band Drive ini menyebutkan, dirinya bersama 37 orang yang bekerja
setiap hari di Puntang membersihkan bangunan Radio Malabar hingga terlihat bersih seperti hari ini.
Dalam
unggahan yang sama, Anji menuturkan dirinya mendapat laporan dari pihak
Perhutani soal keadaan Radio Malabar sesaat sebelum
dipugar sangatlah mengkhawatirkan lantaran tak pernah dimanfaatkan dengan baik.
"Pihak
@perumperhutani pun bilang, selama puluhan tahun baru sekali ini bangunan Radio Malabar dibersihkan hingga segitunya hingga terlihat aura dan wibawanya.
Selama ini bangunan itu tertutup tanah dan semak belukar hingga jarang orang
datang melihat. Area bekas kolam cinta pun hanya dibuat sebagai tempat duduk,
tempat jemuran baju basah dan tempat sampah,"kata Anji.
Dampak
dari niatan baiknya ini pun diapresiasi banyak orang dengan peningkatan jumlah
pengunjung. Kini Anji menyerahkan sepenuhnya semua hasil kerja keras dia dan
tim.
Anji
berharap para pengelola bisa melanjutkan mimpi Anji untuk masa depan Radio Malabar di Gunung Puntang.
"Saya
serahkan pada pihak yang ingin memeliharanya atau membangunnya kembali menjadi
bangunan utuh. Semoga tidak hanya menjadi wacana, karena selama ini bangunan
itu tidak terpelihara,"tutup Anji Manji dalam unggahannya. [qnt]