WahanaNews.co |
Letusan misterius telah terdeteksi terjadi di Matahari. Para ilmuwan NASA pun
langsung menyelidiki peristiwa ini.
NASA menjelaskan bagaimana ledakan Matahari dapat berdampak
pada astronot di luar angkasa.
Baca Juga:
Tahun 2024 Indonesia Bakal Alami Hari Tanpa Bayangan, Simak Jadwalnya
Menurut ilmuwan NASA, letusan misterius di Matahari seperti
kali ini belum pernah terjadi sebelumnya, setidaknya menurut dalam pantauan
mereka.
Letusan tersebut adalah subjek dari studi baru NASA. Para
ahli menyebutnya sebagai "solar Rosetta Stone". Letusan ini adalah
yang pertama terdeteksi dan dilaporkan.
Para ilmuwan mengklasifikasikan letusan Matahari sebagai
lontaran massa koronal, jet, atau letusan parsial. Ledakan itu merupakan satu
kesatuan dengan karakteristik ketiga tipe tersebut.
Baca Juga:
Matahari Tak Terbenam, 7 Negara Ini Jalani Hari-hari Tanpa Malam
Dilansir dari CNET, Senin (13/6/2021), tiga tipe letusan
tersebut umumnya berbeda. Lontaran massa koronal (CME) bertindak seperti
gelembung besar yang mendorong energi dan partikel dari Matahari ke luar
angkasa.
Tipe jet melakukan hal serupa, namun lebih kecil. Sementara
itu, letusan parsial membuat energi seolah ingin melarikan diri, tetapi jatuh
kembali ke permukaan Matahari.
Dalam sebuah video, NASA menjelaskan bagaimana ledakan
Matahari dapat berdampak pada astronot di luar angkasa dan teknologi di Bumi.
"Peristiwa ini adalah mata rantai yang hilang, di mana
kita dapat melihat semua aspek dari berbagai jenis letusan ini dalam satu
paket," kata Emily Mason, ilmuwan dari Goddard Space Flight Center NASA.
Dia menambahkan bahwa letusan disebabkan oleh mekanisme yang
sama, hanya pada skala yang berbeda.
Peristiwa ledakan tersebut telah didokumentasikan oleh Solar
Dynamics Observatory dan Solar and Heliospheric Observatory milik NASA dan
Badan Antariksa Eropa (ESA).
Menurut pernyataan dari Universities Space Research
Association, langkah selanjutnya dalam penyelidikan adalah membuat model
komputer dari peristiwa tersebut.
NASA menjelaskan bahwa dengan memahami mekanisme di balik
letusan ini, terutama CME, sangat penting untuk memprediksi kapan letusan besar
dapat menyebabkan gangguan di Bumi.
Itulah rencana ilmuwan NASA untuk meneliti adanya letusan
misterius di Matahari yang baru pertama kali terjadi. [dhn]