WahanaNews.co
| Berkebun menjadi salah satu kegiatan yang tiba-tiba digandrungi disaat
pandemi Covid-19 semakin meluas di Indonesia. Saat ini, berkebun dianggap
sebagai "self healing" saat dunia dilanda rasa takut karena Covid-19. Banyak
orang ramai-ramai berkebun, mau itu kebun sayuran atau sekedar tanaman hias di
meja kerja. Tren merawat tanaman mulai digemari berbagai kalangan, mau
tua-muda, pelajar-pekerja, laki-laki atau perempuan.
Sebuah jurnal Cities volume 112 yang terbit 2021 mungkin bisa
menjawab pertanyaan ini. Peneliti menggunakan metode kuesioner pada 6.914
responden di Inggris untuk menganalisis alasan seseorang pergi berkebun.
Berdasarkan penelitian tersebut, berkebun di rumah dinilai bisa memberikan
manfaat kesehatan psikologis dan fisik. Manfaat ini biasanya di dapat saat
seseorang pergi piknik atau tamasya ke lingkungan hijau di luar rumah. Dalam
penelitian juga disebutkan, berkebun memiliki kaitan dengan peningkatan kesejahteraan
dan penurunan stres. Orang yang berkebun memiliki penurunan tingkat depresi
hingga 13 persen, mengurangi tingkat stres hingga 16 persen, dan bisa
meningkatkan energi sebesar 12 persen. Meski demikian, penelitian menyebutkan
alasan di atas bukanlah motivasi utama orang-orang berkebun. Menurut
penelitian, orang berkebun karena mendapat kesenangan. Ada kepuasan tersendiri
ketika merawat tanaman dan melihatnya tumbuh subur. "Kebanyakan orang
mengatakan mereka berkebun untuk kesenangan, jadi kemungkinan banyak orang
terpikat untuk berkebun juga tinggi," kata peneliti di Royal Horticultural
Society, Lauriane Chalmin Pui, seperti dikutip Happiful. Manfaat berkebun ini
yang bisa sedikitnya mengobati rasa jenuh saat terus di rumah karena pandemi
Covid-19. Seseorang yang tidak bisa keluar rumah bisa mendapatkan kesenangan,
serta mengendalikan stres hanya dengan berkebun. Sebagaimana dilansir Better
Homes and Gardens, berkebun saat dahulu kala mungkin hanya bicara soal
mendapatkan makanan. Setiap orang ingin makanan yang segar untuk membuatnya
tetap sehat, itu sebabnya seseorang berkebun. Namun kini berkebun lebih dikenal
karena memberikan kepuasan. Ada pergeseran makna berkebun, dari hanya untuk
mendapatkan makanan, menjadi untuk mendapatkan kepuasan pribadi. Bisa dibilang,
seseorang pergi berkebun saat ini bukan hanya untuk mendapat makanan, tapi juga
sebagai "self healing". Sebuah praktik medis di Colnbrook, Manchester, Inggris,
adalah salah satu fasilitas kesehatan yang telah menerapkan berkebun sebagai
sebuah pengobatan orang dengan masalah kejiwaan. Mereka memberikan pasien
tanaman pot yang bisa dibawa pulang. Tujuannya agar pasien merawat tanaman
tersebut. Merawat tanaman dalam pot dinilai sebagai bentuk rehabilitasi bagi
mereka yang memiliki gangguan suasana hati, stres, atau pasien depresi.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai membuat banyak kalangan
merasa cemas dan depresi, sehingga banyak juga yang memutuskan untuk berkebun
atau merawat tanaman sebagai "self healing" untuk mereka. Saat ini, Anda juga
bisa mulai berkebun untuk mengurangi tingkat stres karena tak bisa keluar
rumah. Coba untuk memilih tanaman yang mudah dirawat sebagai permulaan.
Beberapa jenis tanaman hias bisa jadi pilihan bagi pemula seperti sukulen,
monstera, atau aglonema yang terbilang mudah dirawat. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.