WahanaNews.co | Peneliti menemukan paus pembunuh jenis baru yang senang memangsa mamalia laut berukuran besar, seperti anak paus abu-abu.
Peneliti dari University of British Columbia, Josh McInnes, menyampaikan bahwa paus ini menyukai air yang dalam.
Baca Juga:
DP3 Sleman Yogyakarta: Jumlah Hewan Kurban Idul Adha 1445 H Meningkat
"Paus ini lebih menyukai air yang dalam. Jadi mereka ditemukan di lepas pantai dekat sistem ngarai, yang merupakan daerah yang sangat produktif di mana terdapat banyak nutrisi upwelling, dan itu menarik kehidupan laut lainnya," kata Josh.
Dari 155 penemuan mulai 2006 hingga 2019, sebagian besar paus ditemukan di perairan lepas pantai antara Oregon dan California tengah, hanya 26 yang pernah terlihat di perairan pesisir timur laut Pasifik.
Josh mengatakan paus pantai luar dianggap sebagai bagian dari transien pemakan mamalia yang juga dikenal sebagai paus pembunuh Bigg.
Baca Juga:
Jawa Barat Diklaim Jadi Pemasok Utama Daging Anjing, DKPP Ungkap Hal Ini
"Ini sangat-sangat kompleks dan mengasyikkan, dan kami baru mulai menggores permukaannya," katanya.
Dialek Vokal Unik
Josh menyampaikan bahwa Paus yang ditemukan pihaknya itu menunjukkan dialek yang unik.
Menurutnya, ketika ditemui di luar perairan California, paus tersebut berasosiasi dengan kelompok transien pesisir lainnya dengan dialek vokal yang unik, berbeda dari dialek paus lainnya.
Dia melanjutkan, sekelompok paus pembunuh yang tidak dikenal itu juga terlihat sedang memakan hiu di landasan kontinen di perairan terbuka Pasifik.
"Kami tidak tahu siapa mereka. Mereka tampak seperti transien. Ada beberapa kesamaan dengan mereka juga. Beberapa dari mereka memiliki apa yang kami sebut bekas gigitan pemotong kue, yang merupakan bekas luka melingkar di tubuh hewan itu," ujarnya, seperti dikutip dari CBC.
Dia mengatakan, ini disebabkan oleh hiu parasit yang hidup jauh di lepas pantai.
Itu memberikan gambaran bagi peneliti tentang di mana paus pembunuh mungkin menghabiskan waktunya.
Josh berkata, ini baru langkah awal dari pekerjaan yang coba dilakukan oleh timnya.
"Bagi saya, ini adalah temuan besar karena masih ada banyak informasi yang belum terungkap terkait beberapa hewan ini," katanya mengutip FoxNews. [rin]