Tidak hanya membahayakan orang sekitar, tekanan angin yang tidak sesuai justru memberikan rasa yang kurang nyaman selama berkendara, membuat akselerasi terasa lebih lambat, mengurangi efisiensi bahan bakar, serta mempercepat kerusakan pada ban akibat keausan yang tidak merata.
Ia memberikan saran yang pas dalam memeriksakan tekanan ban, yakni pada saat ban dalam keadaan dingin yang idealnya tercapai saat kendaraan berada dalam kondisi berhenti selama kurang lebih tiga jam.
Baca Juga:
Polres Kubu Raya Himbau Masyarakat Waspadai Aquaplaning untuk Keselamatan Berkendara
“Perlu dicatat bahwa tekanan yang berada pada sumbu yang sejajar harus sama, sementara tekanan pada ban depan dan belakang dapat saja berbeda. Informasi tekanan ban ideal dapat Anda lihat pada lis pintu supir bagian atau pada buku owner’s manual kendaraan Anda,” ujar dia.
Kondisi fisik
Layak atau tidaknya kondisi ban sebenarnya dapat diketahui dengan pengamatan visual sederhana tanpa memerlukan bantuan alat khusus.
Baca Juga:
46 Ribu Lebih Pemudik Tiba di Jakarta dengan Kereta Api
Pertama, periksa kondisi keausan atau kedalaman tapak ban kendaraan itu sendiri.
Menurut dia, tapak ban yang aus dapat berakibat pada berkurangnya kemampuan pengendalian kendaraan, meningkatnya risiko "aquaplaning" saat hujan, serta memperpanjang jarak pengereman kendaraan.
Barang bawaan