WahanaNews.co, Jakarta - Berbagai hal yang berkaitan dengan Pendeta Gilbert telah menarik perhatian publik setelah kemunculan pernyataannya yang kontroversial. Pernyataan tersebut bahkan dianggap mengganggu keyakinan agama lain.
Peristiwa lainnya tercatat dalam sebuah video yang diunggah pada tahun 2022. Saat itu, video tersebut menjadi viral dan menimbulkan reaksi negatif di kalangan masyarakat.
Baca Juga:
Mengabdi 45 Tahun sebagai Pendeta, Pria Asal Australia Ini Putuskan Masuk Islam
Seperti dilaporkan oleh channel YouTube Indoposnews TV pada Selasa (23/4/2024), Pendeta Gilbert awalnya menyampaikan ucapan selamat tahun kepada Anies Baswedan.
"Pak Anies, saya Pendeta Gilbert Lumoindong, ingin mengucapkan selamat ulang tahun, selamat hari lahir," ujar Pendeta Gilbert pada saat itu.
Kemudian, Pendeta Gilbert dengan terang-terangan memberikan pujian kepada Anies Baswedan. Dia menyatakan bahwa Anies Baswedan merupakan anugerah bagi Jakarta dan Indonesia.
Baca Juga:
Minggu Perpisahan: Pendeta Ronal Sihombing Ucap Selamat Tinggal kepada Jemaat HKI Hariara Silaban
"Pak Anies telah menjadi berkat besar buat kota Jakarta dan selanjutnya berkat besar bagi Indonesia," lanjutnya.
Pujian untuk Anies Baswedan tidak berhenti di situ. Pendeta Gilbert juga menggambarkan Anies Baswedan sebagai sosok yang bijaksana dan luar biasa sebagai pemimpin.
"Pak Anies dikenal sebagai sosok yang bijaksana, memimpin dengan luar biasa baik di dalam keluarga, menunjukkan kehebatannya sebagai suami yang luar biasa, dan memberikan dampak yang signifikan sebagai seorang ayah bagi anak-anaknya," ungkap Pendeta Gilbert dengan penuh penghargaan.
Meskipun ucapan Pendeta Gilbert terdengar biasa saja tanpa menyentuh keyakinan agama lain, namun, sebagai seorang tokoh agama, muncul kekhawatiran di kalangan publik bahwa pernyataannya tentang seorang politikus bisa disalahpahami.
"Pak Gilbert, apakah Anda dalam keadaan baik, baik secara fisik maupun spiritual, ketika mengucapkannya? Anda telah menjadi sumber kekhawatiran bagi umat Kristen, saya merasa sedih mendengarnya," komentar seorang netizen.
"Pak Gilbert, jika ingin menjadi politikus, sebaiknya tidak menjadi pendeta. Karena suara Anda mungkin dianggap mewakili seluruh umat Kristen, padahal hal tersebut tidak sepenuhnya benar," tambah yang lain.
"Om Gilbert masuk aja partai pasti bisa lebih berkibar kok," saran seorang netizen.
Sementara itu, netizen lainnya menyarankan agar pendeta tak ikut-ikutan urusan politik.
"Kenapa tidak pernah mendoakan Presiden Jokowi, yang sudah jelas berkontribusi besar untuk negeri ini. Jangan main politik, Pak, Tuhan tahu isi hati anda. Jangan mencuri kemuliaan Tuhan," kritik netizen lainnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]