Benua yang hilang
Baca Juga:
Mengenal Presiden Perempuan Pertama di Dunia, Seorang Dosen Bahasa
Wilayah Atlantik Utara dulunya merupakan daratan kering yang
membentuk superbenua Pangea dari sekitar 335 juta hingga 175 juta tahun yang
lalu, kata Foulger.
Para ahli geologi telah lama berpikir bahwa cekungan Samudra
Atlantik Utara terbentuk saat Pangea mulai pecah 200 juta tahun yang lalu.
Selain itu, Islandia terbentuk sekitar 60 juta tahun yang lalu di atas gumpalan
vulkanik di dekat pusat lautan.
Namun Foulger dan rekan penulisnya mengungkapkan teori
berbeda. Mereka menyebut, lautan mulai terbentuk secara kasar di selatan dan
utara Islandia saat Pangea pecah. Sebaliknya, para ahli geologi menulis, daerah
di barat dan timur tetap terhubung dengan apa yang sekarang disebut Greenland
dan Skandinavia.
Baca Juga:
4 Negara Paling Bahagia di Dunia
"Orang-orang memiliki gagasan yang sangat sederhana
bahwa lempeng tektonik seperti piring makan, yang hanya terbelah dua dan
bergerak terpisah," kata Foulger.
"Lempeng tektonik tidak sesederhana itu. Seperti pizza
atau karya seni yang terbuat dari bahan yang berbeda, sejumlah komponen
pembentuknya bisa berada di sini atau tertinggal di sana, sehingga bagian yang
berbeda memiliki kekuatan yang berbeda pula," urainya.
Menurut teori baru yang dikemukakan Foulger dan rekannya,
Pangea tidak terbelah dengan bersih, dan benua Islandia yang hilang tetap
menjadi jalur tanah kering yang tak terputus dengan lebar setidaknya 300 km
yang tetap berada di atas gelombang sampai sekitar 10 juta tahun yang lalu.
Pada akhirnya, ujung timur dan barat Islandia juga tenggelam, dan hanya
Islandia yang tersisa.