WahanaNews.co | Peneliti Universitas Jember (Unej) Bayu Taruna Widjaja Putra PhD memaparkan konsep pertanian presisi untuk Indonesia dalam kegiatan Dies Natalis ke-58 Unej yang digelar di Auditorium kampus setempat di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis.
Dosen muda yang dipilih sebagai dies reader itu membawakan judul "Penerapan Pertanian Presisi Pada Komoditi Perkebunan Sebagai Upaya Mewujudkan Pertanian yang Optimal dan Berkelanjutan" sesuai dengan visi Unej sebagai universitas yang unggul dalam pengembangan sains, teknologi, dan seni berwawasan lingkungan, bisnis dan pertanian industrial.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
"Keberadaan pertanian dan perkebunan bagi Indonesia adalah vital karena menjadi mata pencaharian mayoritas penduduknya dan menyangkut hajat hidup banyak orang," kata Bayu dalam orasi ilmiahnya di kampus Unej.
Menurutnya tantangan pertanian dan perkebunan di masa kini dan masa datang di antaranya perubahan iklim, makin susutnya lahan pertanian disertai makin bertambahnya penduduk dunia.
Sementara itu, kualitas tanah makin buruk dibarengi debit air yang menipis, serta minat menjadi petani pun menurun diantara generasi milenial.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
"Masalah itu masih ditambah dengan kondisi petani Indonesia yang umumnya adalah petani kecil dengan jumlah lahan, modal, akses dan pengetahuan mengenai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang terbatas," tuturnya.
Untuk itu, lanjut dia, pertanian-perkebunan presisi yang berbiaya rendah, namun mudah penggunaannya menjadi salah satu alternatif untuk menjawab tantangan dunia pertanian dan perkebunan kita.
"Adopsi pertanian presisi dan penerapannya di sektor pertanian-perkebunan dapat menjadi salah satu upaya untuk mencapai produksi yang optimal," katanya.