Ia menjelaskan pertanian-perkebunan presisi merupakan implementasi teknik atau konsep pertanian-perkebunan untuk mendapatkan produktivitas tinggi dengan input minimum, efisien, dan berkelanjutan pada tanaman pertanian-perkebunan.
Dalam penerapannya, pertanian-perkebunan presisi mengintegrasikan antara beberapa teknologi untuk menyajikan informasi terkait tanaman dan lingkungannya.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
"Pertanian presisi mengadopsi beberapa teknologi di antaranya yaitu Remote Sensing (RS), Geographic Information System (GIS), Cloud Technology, Information system, Image processing, Artificial Intelligence dan Ilmu agronomi," ujarnya.
Lulusan S2 dan S3 dari Asian Institute of Technology memberikan contoh hasil penelitiannya Agri-turbidimeter yang merupakan alat untuk estimasi kualitas air berguna dalam melakukan pengukuran tingkat kekeruhan perairan secara langsung (real-time).
Kedua adalah Agriino, alat yang dikembangkan berbasis teknik ground-based remote sensing untuk pertanian presisi dan mampu untuk estimasi level klorofil dan nitrogen pada tanaman dengan cara hanya menempelkan alat ke daun, serta ketiga adalah Agriimeter, aplikasi yang digunakan untuk estimasi lingkar pohon.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
"Kami menginisiasi pembentukan laboratorium Precision Agriculture and Geoinformatic. Laboratorium tersebut memberikan layanan baik internal maupun eksternal yang berkaitan dengan precision farming dan modern agriculture," katanya.
Sementara itu, Rektor Unej Iwan Taruna melaporkan perkembangan Universitas Jember selama setahun dan menginformasikan beberapa prestasi penting yang dicapai oleh kampus setempat, demikian dilansir dari ANTARA, Kamis (10/11/2022). [JP]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.