Rutinitas monoton inilah yang bisa membatasi perkembangan diri manusia hingga akhirnya terjebak ke lubang yang sama berulang kali. Selain itu, kita juga jadi pribadi yang menjalankan sesuatu karena terpaksa.
Misalnya, kurangnya self-reflection membuat kita bertahan dalam pekerjaan yang tidak disukai. Alhasil, dalam prosesnya, tak ada emosi yang muncul saat berhasil atau mengalami kegagalan.
Baca Juga:
Tanamkan 4 Kesadaran Ini agar Kamu Bermental Baja, Jangan Mudah Menyerah!
Padahal, menurut Harvard Business Review, kebiasaan self-reflection berfungsi untuk menumbuhkan soft-skills yang mampu meningkatkan kualitas diri.
Untuk melatih self-reflection, luangkan waktu setiap malam sebelum tidur untuk memikirkan peristiwa yang terjadi pada hari itu.
Setelah itu, berikanlah pertanyaan pada diri sendiri: Apa yang saya syukuri hari ini? Apa yang saya pelajari? Apa yang bisa saya lakukan agar hari selanjutnya lebih baik?
Baca Juga:
Mahasiswa Unja Tewas Gantung Diri Di Kamar Kost Diduga Karena Depresi
Melatih self-reflection memang tak mudah. Bahkan, tak akan berhasil hanya dalam sekali atau dua kali percobaan. Akan tetapi, ingatlah lebih baik melakukannya secara terlambat daripada tidak sama sekali.
Lantas, mengapa self-reflection juga bisa berpengaruh pada mood seseorang? Dengarkan jawaban lengkapnya melalui siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Cobain Self-Reflection, Yuk!” dengan tautan akses dik.si/AnyJiwReflection.
Akses sekarang juga playlist YouTube Medio by KG Media untuk mendapat informasi lebih banyak seputar kesehatan mental yang bisa menunjang kehidupan sosial, karier, hingga romansamu. Tunggu apalagi? Yuk, ikuti siniarnya sekarang juga. [ast/kompas]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.