WahanaNews.co | Sebuah fasilitas berukuran raksasa yang dapat menyedot karbon dioksida dari udara dan menyimpannya di bawah tanah, resmi mulai beroperasi di Islandia.
Ini adalah fasilitas penyedot karbon dioksida terbesar di dunia saat ini.
Baca Juga:
Hadapi Krisis Iklim Global di NTT, VCA Gelar Dialog Publik Bertajuk "Suara Bae Dari Timur"
Berdirinya Orca, nama fasilitas tersebut, merupakan langkah besar di bidang teknologi untuk memerangi pemanasan global.
Fasilitas ini disarankan oleh para ahli iklim sebagai kebutuhan untuk mengurangi gas rumah kaca dan memenuhi target Perjanjian Paris.
Orca, diambil dari kata Islandia, "orka", yang berarti energi.
Baca Juga:
Ngeri! Bencana Global Bakal Terjadi jika Seluruh Es Antartika Mencair
Bangunan ini dibangun bersama oleh perusahaan asal Swiss, Climeworks, dan perusahaan Islandia, Carbfix, dengan menelan biaya USD 10-15 juta.
Dikutip dari ZME Science, Minggu (12/9/2021), Orca akan menangkap 4.000 ton karbon dioksida yang tersedot dari udara setiap tahun.
Angka ini setara dengan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan sekitar 870 mobil.
Memang, penyerapan 4.000 ton karbon dioksida terbilang kecil untuk melawan pemanasan global.
Tetapi, setidaknya, Orca ini adalah proyek percontohan yang menjadi langkah awal.
Seiring perkembangannya nanti, kapasitas penyerapan karbon Orca akan ditingkatkan dengan cepat.
Pemilihan Islandia sebagai tempat membangun Orca tentunya setelah melalui berbagai pertimbangan.
Negara kepulauan kecil ini memiliki geologi bawah tanah yang ideal untuk menangkap karbon dan banyak energi panas Bumi.
"Ini memang langkah penting dalam perlombaan menuju 'nol emisi gas rumah kaca' yang diperlukan untuk mengelola krisis iklim. Mungkin terdengar seperti cerita fiksi ilmiah, tapi kita punya contoh lain dalam sejarah kemajuan teknologi yang luar biasa," kata Perdana Menteri Islandia, Katrin Jakobsdottir, saat membuka fasilitas Orca.
Penangkapan Karbon Langsung
Teknologi yang digunakan oleh Orca dikenal sebagai direct carbon capture atau penangkapan karbon secara langsung.
Ini adalah salah satu dari sedikit cara untuk menangkap CO2 dari atmosfer.
Sementara itu, para kritikus berpendapat bahwa cara ini masih terlalu mahal dan bisa memakan waktu puluhan tahun untuk beroperasi dalam skala besar.
Namun, setidaknya, menurut para ilmuwan, dibukanya Orca sudah merupakan langkah awal yang besar.
Saat ini, ada 15 pabrik penangkap karbon dioksida langsung yang beroperasi di seluruh dunia, yaitu di AS, Eropa, dan Kanada.
Secara kumulatif, pabrik ini menangkap sekitar 9.000 ton CO2 per tahun, menurut International Energy Agency (IEA).
Sebuah pabrik terbaru berskala besar juga sedang dikembangkan di AS.
Fasilitas ini rencananya akan memiliki kapasitas menarik satu juta ton CO2 per tahun dari udara. [qnt]