WahanaNews.co | Pendiri dan Kepala Eksekutif Facebook,
Mark Zuckerberg, mengaku sedang memikirkan cara baru untuk membuat konten
politik kurang terlihat di platform-nya.
Dengan begitu, kemungkinan besar Facebook akan membuat perubahan pada Umpan Berita.
Baca Juga:
Bos Meta Berencana Instagram dan Whatsapp Bakal Dilengkapi Asisten AI
"Orang tidak ingin politik dan
mengambil alih pengalaman mereka dalam menggunakan aplikasi," kata
Zuckerberg, dilansir dari laman Engadget,
Jumat (29/1/2021).
Ia juga mengaku akan secara permanen
menghentikan rekomendasi algoritma grup yang didedikasikan untuk masalah
politik dan sosial.
Facebook telah
menghentikan saran tersebut menjelang Pemilihan Presiden Amerika Serikat
(Pilpres AS) 2020 dan akan membuat perubahan permanen di seluruh platform-nya, tidak
hanya berlaku di AS.
Baca Juga:
Mark Zuckerberg Pecat Belasan Ribu Karyawan Meta, Ternyata Ini Alasannya
Meski demikian, Zuckerberg tidak
menjelaskan secara rinci bagaimana Facebook
mengubah Umpan Berita, atau bagaimana
Facebook akan menentukan sesuatu yang
dianggap politis.
Kendati ingin menggarisbawahi konten
politik, namun ia mengklaim masih berkomitmen terhadap kebebasan berekspresi di
platform-nya.
Pertarungan politik di platform media sosial telah menjadi
andalan di Umpan Berita pengguna
selama 15 tahun Facebook berdiri.
Tidak jelas, seberapa
besar aturan baru Facebook ini akan
mempengaruhi perilaku pengguna mereka.
Keputusan ini juga mengartikan
Zuckerberg ingin menurunkan "suhu yang sempat panas" di platform-nya setelah Pilpres AS 2020 serta menyusul adanya bentrokan di
Capitol Hill menjelang pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Presiden
dan Wakil Presiden AS.
Karena hal ini pula Facebook kembali mendapat kecaman.
"Karena kami terus fokus pada hal ini
maka kami perlu memastikan komunitas yang terhubung adalah orang-orang sehat
dan positif. Itu merupakan sesuatu yang kami fokuskan untuk sementara waktu
sekarang," kata Zuckerberg.
Pada September tahun lalu, ia mengaku
telah menghapus lebih dari satu juta grup dalam 12 bulan terakhir.
Meski ada yang tidak dihapus, namun Facebook telah menandai banyak grup agar
pengguna tidak bergabung ke dalam kelompok tersebut. [qnt]