WahanaNews.co | Rusia memberlakukan larangan perjalanan ke negaranya pada Wakil Presiden AS Kamala Harris dan CEO Facebook/Meta Mark Zuckerberg terhitung mulai Kamis (21/4/2022) kemarin.
Rusia juga melarang lusinan orang Amerika dan Kanada terkemuka lainnya mengunjungi negaranya sebagai pembalasan atas sanksi yang dijatuhkan AS dan sekutunya.
Baca Juga:
Putin Sebut Slovakia Siap Jadi Tuan Rumah Perundingan Damai Rusia-Ukraina
Dilansir AFP, kementerian luar negeri Rusia mengatakan ada pembatasan perjalanan terhadap 29 orang Amerika dan 61 warga Kanada.
Mereka termasuk pejabat pertahanan, pemimpin bisnis, dan jurnalis dari kedua negara. Larangan berlaku tanpa batas waktu.
Kementerian luar negeri mengatakan daftar itu terdiri dari orang-orang yang bertanggung jawab atas kebijakan "Russophobia" kedua negara.
Baca Juga:
Ultimatum Dunia, Putin Tegaskan Rusia Siap Gunakan Nuklir untuk Bela Diri
Di Washington, salah satu pejabat yang menjadi sasaran, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, mengatakan bahwa larangan bepergian itu adalah "suatu kehormatan."
"Saya harus mengatakan bahwa itu adalah penghargaan, mendapatkan kemarahan dari pemerintah yang berbohong kepada rakyatnya sendiri, lakukan hal brutal pada negara tetangganya dan berusaha menciptakan dunia di mana kebebasan dibatasi," kata Price kepada wartawan.
Ditanya apakah dia harus membatalkan rencana perjalanan ke Rusia, Price lantas menyindir.