Inovasi
para insinyur ITB ini dengan serta merta menempatkan sawit pada posisi migas di
awal 1970an, dalam industri petrokimia yang menjadi motor ekonomi raksasa bagi
Indonesia Orde Baru.
Sekitar
50 tahun silam, sawit itu berarti minyak goreng dan sabun saja; namun
belakangan dengan paradigma teknik kimia-fisika-biologi sawit ternyata bisa
menghasilkan listrik, pupuk --selain minyak goreng dan sabun-- serta derivatif
oleokimia untuk kosmetika, puluhan jenis lemak nabati untuk memperkaya beragam
makanan dan minuman yang dijual di semua rak supermarket modern.
Baca Juga:
Lanjutan
inovasi biofuel di atas masih kita tunggu menjadi bioplastik dan keluarganya;
atau sebaliknya plastik-plastik hidrokarbon (sampah) menjadi pupuk dan atau
listrik.
Sampai
di sini, tidak salah mengatakan: kelapa sawit yang bernama ilmiah Elaeis guineensis itu, yang tumbuh
sangat bagus di daerah tropis, merupakan tanaman yang paling banyak guna
bagi umat manusia di muka bumi ini.
Diberkatilah semua pohon sawit.(Jansen Sinamo, Kontributor)-qnt
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.