Kecintaannya pada kemewahan tidak hanya terbatas pada hubungan pribadinya. Bhupinder Singh juga dikenal karena koleksinya yang terdiri dari 44 mobil Rolls Royce dan kegemarannya terhadap perhiasan eksklusif.
Ia terkenal karena mengenakan rompi yang dihiasi 1.001 berlian biru dan putih sekali setahun di hadapan istananya untuk menunjukkan kekuatannya. Selera makannya yang mewah juga menjadi legenda, dengan kabar bahwa ia bisa menghabiskan 40 hingga 50 burung puyuh tanpa tulang dalam sekali makan dan sup yang dibuat dari kaldu 24 ekor burung snipe.
Baca Juga:
Keandalan Listrik Jadi Kunci, Pelaku Usaha Tekstil Ungkap Hal Ini
Warisan yang Kompleks
Pengaruh dan kekayaan Bhupinder Singh terlihat jelas dalam kontribusinya terhadap kota Patiala dan sekitarnya. Ia membangun Chail View Palace dan mendirikan lapangan kriket tertinggi di dunia serta lapangan polo untuk timnya, 'Patiala Tigers,' yang terkenal sebagai salah satu pemain terbaik di India.
Kandangnya yang berisi 500 kuda polo menjadi bukti nyata kecintaannya pada olahraga tersebut dan keinginannya untuk unggul di dalamnya.
Baca Juga:
Tahun 2025-2029 Listriki 1,2 Juta Rumah Tangga, ALPERKLINAS Apresiasi Pemerintah Targetkan Wilayah 3T
Ia juga memainkan perannya dalam Perang Dunia I, di mana ia meraih pangkat Letnan Jenderal Kehormatan, menunjukkan komitmennya pada sekutu-sekutunya. Namun, cerita tentang nafsu besarnya terhadap kemewahan menjadi bahan perbincangan di Eropa, menggambarkan seorang penguasa yang hidup tanpa batas.
Kecintaannya pada hal-hal mewah tidak lepas dari kontroversi. Pengeluaran yang berlebihan dan pilihan pribadinya sering kali menuai kritik dan ketertarikan dalam porsi yang sama. Pada 1928, ia menjadi berita utama ketika memesan kalung festoon dari platinum dari Cartier, yang dihiasi dengan permata bernilai mahal, termasuk berlian De Beers seberat 234 karat.
Dampak pada Patiala dan India