WahanaNews.co | Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal S Depari, mengajak insan pers untuk menjaga optimisme masyarakat terkait perekonomian bangsa.
"Mari terus jaga optimisme, yakin bahwa ancaman-ancaman itu hanyalah kata. Ekonomi Indonesia optimis pulih, optimis bangkit," kata dia, Kamis (27/10).
Baca Juga:
Sinergi Media dan TNI AL, PWI Jaya Kunjungi Mako Armada RI
Ia menegaskan, PWI Pusat sebagai organisasi yang menaungi puluhan ribu wartawan dari seluruh Indonesia ingin menjalankan peran strategis pers. Salah satunya mendorong optimisme dan memberikan dukungan kepada pemerintah serta pelaku multisektor industri di Indonesia.
“Kami ingin mempertegas peran kami sebagai bagian dari pers Indonesia untuk terus tanpa lelah berusaha membantu pemerintah menyelesaikan dan menghadapi tantangan-tantangan bangsa ke depan di berbagai sektor," ucap dia.
Ia mengatakan, menuju pemulihan ekonomi, saat ini Indonesia justru dihadapkan ancaman dunia yang serius. Konflik geopolitik pascapandemi telah memicu berbagai krisis.
Baca Juga:
Sah Lewat AHU dan Putusan PN, Ketum PWI Pusat HCB Tanggapi Tuduhan Cash Back
"Kondisi hari ini membuat banyak sektor harus siaga penuh dalam mempersiapkan keadaan terburuk yang mungkin dapat hadir," ujar dia.
Selain itu, krisis keuangan, pangan, dan energi global yang terjadi sekarang ditambah dengan tekanan inflasi menjadikan dunia dibayangi dengan ancaman resesi.
Dengan adanya ketidakpastian yang terutama diakibatkan oleh The Perfect Storm, sejumlah lembaga internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2023 berada pada kisaran 2,3 persen-2,9 persen.
Proyeksi tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun 2022 yang berada pada kisaran 2,8 persen-3,2 persen.
"Dengan kondisi demikian, tentu Indonesia juga harus hati-hati dan waspada," ucap dia.
Meski kinerja ekspor Indonesia diperkirakan akan terpengaruh, lanjut dia, Asian Development Bank (ADB) masih optimististis dengan kinerja perekonomian Indonesia. Sebab, pemulihan ekonomi Indonesia dianggap masih berada pada jalurnya, demikian dilansir dari ANTARA, Kamis (27/10/2022). [JP]