WahanaNews.co | Demam keong merupakan penyakit parasitik kronis menular yang disebabkan oleh cacing trematoda darah dari genus schistosoma yang ditularkan melalui keong penular schistosomiasis/demam keong.
Penyakit ini termasuk penyakit endemik yang hanya ada di Sulawesi Tengah, yaitu di Kabupaten Poso dan Sigi.
Baca Juga:
Sindrom Fermentasi Usus, Penyebab Wanita Kanada Mabuk 2 Tahun Meski Tak Konsumsi Alkohol
Penyakit demam keong saat ini sedang melanda Sulawesi Tengah.
Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes R), ada sekitar 257 orang telah terinfeksi demam keong pada tahun 2022 lalu.
Lantas, bagaimanakah cara penyebaran dan pengobatan penyakit ini? Mengutip laman Halodoc, berikut ini fakta-fakta demam keong yang mewabah di Sulawesi Tengah
Baca Juga:
Sistem Kelistrikan Sumsel, Jambi, dan Bengkulu Sedang dalam Penormalan, Ini Kata PLN
1. Penyakit Mematikan Kedua setelah Malaria
Fakta pertama tentang demam keong adalah penyakit yang banyak ditemukan di negara-negara tropis, seperti Afrika, beberapa bagian Amerika Selatan, dan Asia ini dianggap penyakit tropis terabaikan, padahal termasuk mematikan kedua setelah malaria.
Mengapa dianggap mematikan? Sebab seseorang yang terinfeksi oleh cacing, maka parasit tersebut akan tetap berada dalam tubuh selama menahun dan merusak organ-organ tubuh seperti kandung kemih, ginjal, dan hati.
2. Gejala Penyakit Demam Keong
Setelah terinfeksi, ada beberapa gejala yang ditunjukkan dalam beberapa hari setelah seseorang terinfeksi, yakni seperti gatal dan ruam kulit.
Dan gejala selanjutnya setelah 30-60 hari terinfeksi, maka orang tersebut akan mengalami demam, panas dingin, batuk, dan nyeri otot.
Bila tidak segera diobati, maka gejalanya akan semakin berkembang menjadi pembesaran hati, nyeri saat buang air kecil, darah dalam feses, dan keguguran.
3. Penularannya Melalui Air yang Terkontaminasi
Ada tiga jenis cacing yang menyebabkan manusia terinfeksi penyakit demam keong ini, yakni Schistosoma mansoni, S. haematobium, dan S. japonicum. Ketiga jenis cacing tersebut umumnya bisa ditemui pada siput air tawar.
Ketika cacing tersebut masih dalam bentuk larva dan dia berhasil menembus kulit manusia, maka orang yang kontak dengan air yang telah terkontaminasi, maka orang tersebut bisa langsung terinfeksi.
Nah, mandi dengan air langsung dari danau atau sungai yang tidak tersaring bisa menyebabkan kamu terinfeksi penyakit tersebut.
4. Pengobatan Demam Keong
Demam keong sebenarnya bisa diobati dengan obat cacing resep bernama praziquantel. Namun, praziquantel paling efektif ketika cacing sudah tumbuh sedikit lebih besar. Jadi penderita demam keong harus mengulangi pengobatan beberapa minggu setelah dosis pertama.
Nah, itu tadi fakta-fakta tentang demam keong yang mewabah di Sulawesi Tengah. [ast]