"Pertama, boleh jadi siempunya punya perasaan rendah
diri, minder cemas, kesulitan bersosialisasi atau problem-problem psikis
lain," ucap Reza.
"Kedua, barang kali pemilik senjata haus dahaga
perasaan perkasa ia ingin tampak powerful, kemungkinan lain cenderung impulsif
dan punya pengendalian amarah buruk," tambah dia.
Baca Juga:
Viral Mobil Berpelat Dinas TNI Tabrak Mobil Wartawan
Sedangkan keempat, Reza menilai bisa jadi pemegang senjata
sedang di bawah pengaruh narkoba atau miras. Terkahir kelima, ia menduga bisa
jadi orang itu mempunyai ideologi sayap kanan.
"Kelima, siempunya main todong dengan cara kampungan
karena punya ideologi sayap kanan," tutur dia.
Reza menilai, jika benar pengemudi Fortuner itu mempunyai
ideologi sayap kanan, maka sudah selayaknya ia disebut sebagai teroris.
Baca Juga:
Sempat Hilang di Sipiso-Piso, Anak Pengunjung Wisata Ditemukan di Kolong Mobil
"Kalau sudah sampai ideologi, ini bisa jadi teroris,
jadi ayo kita cek per kasus individu faktor mana yang relevan kalau
dikaitkan," tutur dia.
Sebelumnya, MFA mengacungkan senjatanya usai menabrak
seorang pengendara motor di Jalan Kolonel Sugiono, Duren Sawit, Jakarta Timur,
dini hari tadi. Usai menabrak dia dihampiri oleh sejumlah warga dan ojol agar
berhenti dan tanggung jawab.
"Yang terjadi setelah itu yang bersangkutan dari dalam
mobil marah-marah dan keluarkan senjata api," kata Yusri.