WahanaNews.co | Pemanfaatan pupuk sangat penting bagi tumbuh kembang tanaman. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa penggunaan pupuk anorganik atau pupuk kimia dapat memiliki dampak negatif bagi lingkungan.
Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (21/04/2022), bila pupuk anorganik digunakan dalam jangka waktu yang lama dan dalam jumlah yang tinggi, maka akan menyebabkan kerusakan pada lingkungan, misalnya tanah menjadi lebih keras dan mikroorganisme sebagai unsur yang ikut mempengaruhi jumlah hara pada tanaman menjadi berkurang.
Baca Juga:
Produksi Melimpah, Pemkab Nunukan Gencarkan Program Hilirisasi Nanas di Krayan
Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan pupuk organik atau pupuk alami yang lebih aman bagi tanaman dan lingkungan. Pupuk organik bisa berasal dari bahan dasar limbah, salah satunya dari kulit nanas.
Kulit nanas banyak dijumpai dalam bentuk limbah dari rumah tangga dan tempat pengolahan makanan dan minuman. Bahan tersebut bisa kita manfaatkan daripada dibuang dan mencemari lingkungan.
Pupuk organik cair (POC) dari kulit nanas mengandung unsur hara makro (nitrogen, fosfor dan kalium) yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur hara mikro di dalamnya termasuk besi (Fe), boron, mangan, tembaga, seng, dan klor.
Baca Juga:
10 Buah Terbaik untuk Kesehatan Tubuh
Tanaman membutuhkan unsur hara makro sekitar 0,5 sampai 3 persen dari berat tubuh tanaman yang meliputi unsur N, P dan K yang dibutuhkan dalam jumlah yang lebih tinggi.
Unsur hara yang terkandung pada pupuk dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman.
Dengan menggunakan urban komposter, Anda bisa dapat mengolah kulit nanas atau limbah kulit nanas menjadi pupuk cair organik yang kaya akan nutrisi dan unsur hara buat tanaman.