WahanaNews.co | Tak sedikit orang tertarik menjadikan monyet sebagai hewan pelihara di rumah. Selain karena tampilan bayi monyet yang terlihat menggemaskan dan lucu, memelihara monyet juga terasa lebih menantang.
Jika Anda salah satunya, ada baiknya mengurungkan niat untuk memelihara monyet.
Baca Juga:
Heboh Video Monyet Ambil HP Pengunjung di Taman Margasatwa Ragunan, Ini Kata Pengelola
Pasalnya, monyet tak selamanya tampak lucu dan menggemaskan. Begitu monyet matang secara seksual, mereka bisa menjadi agresif.
Bahkan, ada yang bisa menularkan penyakit mematikan, seperti virus herpes B yang dapat ditularkan primata ke manusia melalui gigitan dan cakaran.
Berikut 5 alasan monyet berbahaya untuk dipelihara.
Baca Juga:
Diduga Gegara Monyet Main di Kabel Listrik, 22 Rumah di Riau Hangus Terbakar
1. Butuh komitmen jangka panjang
Menjadikan monyet hewan peliharaan tidak seperti merawat kebanyakan hewan peliharaan lainnya.
Monyet yang dirawat dengan baik umumnya dapat hidup antara 20 hingga 40 tahun, dan ia membutuhkan komitmen penuh Anda sepanjang hidupnya.
Selain itu, monyet tidak tumbuh dan menjadi dewasa seperti anak manusia. Mereka, pada dasarnya adalah balita permanen.
Meski saat bayi monyet tampak menggemaskan dan tidak berbahaya, begitu memasuki usia pubertas, perilaku monyet akan sangat berbeda. Mereka bisa sangat agresif, sulit diatur, bahkan menggigit dan mencakar orang yang merawatnya.
Sulitnya lagi, monyet peliharaan tak mudah menerima orang baru dalam hidup Anda, seperti pasangan dan anak-anak.
Begitu pemilik menyadari bahwa mereka tidak dapat lagi menangani dan merawat monyet, mereka akan memondahkan monyet ke tempat lain.
Sayangnya, kebun binatang tidak menerima bekas hewan peliharaan. Beberapa monyet yang tidak diinginkan berakhir dengan dijual kembali berulang kali. Sementara lainnya mungkin dikirim ke laboratorium atau digunakan dalam program pembiakan.
2. Bisa menularkan penyakit
Berbagai macam penyakit dapat ditularkan dari monyet ke manusia, yang biasa disebut penyakit zoonosis.
Monyet dapat membawa parasit dan penyakit zoonosis yang berbahaya bagi manusia.
Monyet peliharaan mungkin tampak sehat sempurna, tetapi ketika mereka menggigit atau mencakar manusia, sangat mungkin untuk mengalami berbagai masalah kesehatan yang ditularkan monyet, yang tidak aktif dalam sistem tubuh monyet.
Selain itu, menjaga kesehatan monyet juga tak mudah. Monyet sering membutuhkan makanan khusus yang mahal dan memakan waktu untuk mempersiapkannya.
Diabetes umum terjadi pada monyet peliharaan, karena pola makan yang tidak sesuai kebutuhan monyet. Belum lagi, menemukan dokter hewan yang dapat merawat monyet juga bukan hal mudah.
3. Mengganggu kondisi psikologis monyet
Primata adalah hewan sosial yang sangat cerdas dan kompleks secara emosional, sehingga perlu berada di sekitar jenisnya sendiri, agar dapat berkembang secara normal, baik secara psikologis maupun emosional.
Sebaik apa pun manusia merawat monyet, tak bisa menggantikan perawatan ibu monyet sejati. Kondisi ini akan menyebabkan kerusakan psikologis pada monyet peliharaan.
Dokter hewan Kevin Wright dari Kebun Binatang Phoenix di Arizona mengatakan, menjadikan monyet hewan peliharaan, menyebabkannya mengalami gangguan mental pada 99,9 persen kasus.
Ia menegaskan, bahwa monyet tidak akan pernah bisa menyesuaikan diri di rumah lain, sehingga pada akhirnya akan menimbulkan perilaku yang merusak diri sendiri.
4. Perilaku agresif
Saat bayi mungkin monyet bisa dengan manis bergantung pada orang yang mmeliharanya, tapi pada akhirnya monyet akan tumbuh menjadi hewan liar sebagaimana mestinya.
Membesarkan monyet di sekitar manusia tidak akan mengubah sifat liarnya, dan monyet peliharaan tidak akan pernah benar-benar menjadi jinak. Ini karena kita merampas monyet dari hubungan sosial yang normal dengan monyet lain, sehingga dampaknya dapat menimbulkan masalah perilaku dan neurosis.
Monyet peliharaan sering memiliki kecenderungan untuk menggigit (mereka memiliki 32 gigi untuk menghasilkan gigitan).
Beberapa monyet mungkin terlihat tenang dan jinak, sementara beberapa sangat agresif. Namun demikian, bahkan monyet yang paling jinak pun tidak dapat diprediksi dan dapat menjadi agresif pada siapa pun, termasuk orang yang paling dekat dengannya, terutama selama dan setelah pubertas.
Begitu monyet mencapai kematangan seksual, mereka akan berubah menjadi berbahaya. Monyet yang lebih kecil menjadi dewasa secara seksual sekitar 18 hingga 24 bulan. Primata yang lebih besar, seperti orangutan dan simpanse, mencapai pubertas antara usia lima hingga sepuluh tahun.
5. Membutuhkan kandang besar
Monyet membutuhkan kandang yang besar dan aman, yang tentu mahal untuk dibangun. Kandang mereka juga harus berada di luar ruangan.
Selain itu, penting untuk memberikan berbagai macam mainan dan peralatan olahraga yang berbeda, agar mereka tetap tertantang, atau monyet akan merasa kebosanan.
Ada baiknya mendapatkan izin lingkungan sekitar sebelum membangun kendang untuk memelihara monyet, ini karena monyet bukan binatang yang bersih dan rapi.
Kebanyakan monyet tidak dapat dilatih cara buang air, sehingga mereka akan buang air sembarangan – yang mana ini akan sangat mengganggu lingkungan sekitar. [rna]