Mencintai pekerjaan adalah hal yang baik, asalkan kita bisa membuat batasan dengan kehidupan pribadi. Menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk bekerja tanpa disadari menimulkan stres.
Dampak stres pada otak antara lain menghambat pembentukan koneksi saraf baru, membuat bagian prefrontal cortex mengerut, dan memicu perasaan sedih dan depresi. Stres juga akan memompa hormon adrenalin dan kortisol sehingga kita gampang merasa lelah dan emosi.
Baca Juga:
Psikolog Ungkap Penyebab Suami Tak Mau Bekerja, Nomor 3 Mengejutkan
Ambilah waktu jeda untuk berlibur. Liburan tak berarti harus ke luar kota, menikmati waktu santai di rumah, melakukan hobi, atau mengabiskan waktu dengan teman dan keluarga, akan mengembalikan mood.
3. Selalu diet
Membatasi asupan lemak dari makanan sehari-hari memang taktik yang baik untuk mempertahankan berat badan. Tetapi, tahukah Anda bahwa berpantang banyak makanan sebenarnya bisa membuat kita memiliki mood yang buruk.
Baca Juga:
Universitas Paramadina Gelar acara Urban Sufism Day Mengangkat Spiritualitas dan Gerakan Sosial
Salah satu sumber tenaga otak berasal dari lemak, bahkan area abu-abu di otak sekitar 50 persennya mengandung asam lemak tidak jenuh (omega 3). Tak heran jika banyak penelitian menyimpulkan bahwa asam lemak omega 3 sangat penting bagi fungsi dan perkembangan otak.
Membebaskan diri untuk makan apa saja tanpa batasan memang tidak baik, tetapi diet terlalu ketat juga berdampak sama buruknya. Agar sehat, pelajari sumber-sumber lemak yang baik, dan batasi konsumsi gula dan karbohidrat.
4. Kehidupan sosial kurang