WahanaNews.co | Gunung Semeru kerap menjadi dambaan
pendaki, terlepas dari usia dan daerah asalnya.
Apalagi
saat hari libur.
Baca Juga:
Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Letusan Setinggi 800 Meter Hari Ini
Gunung
Semeru berada di Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten
Malang.
Ini
merupakan gunung berapi berbentuk kerucut.
Salah
satu gunung favorit para pendaki Indonesia.
Baca Juga:
Gunung Semeru Meletus 3 Kali Pagi Ini, Abu Vulkanik Capai 1 Kilometer
Tidak
hanya panorama yang indah,Semeru juga memilikibeberapa keistimewaan
lain, sebagaimana yang dihimpun berikut ini:
Tanah Tertinggi Pulau
Jawa
Puncak
Gunung Semeru, Mahameru, memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut
(mdpl).
Hal ini
membuatnya menyandang predikat puncak tertinggi di Pulau Jawa.
Tak
hanya itu, Gunung Semeru juga gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia,
setelah Gunung Kerinci (3.805 mdpl) dan Rinjani (3.726 mdpl).
Meski
begitu, pendakian Gunung Semeru dari basecamp
Ranu Pani tergolong ramah bagi pendaki hingga pos Kalimati.
Medan
tidak begitu terjal, meskipun jarak yang ditempuh sejauh 18 kilometer.
Namun,
pendakian menuju Mahameru tergolong ilegal, karena tidak direkomendasikan oleh
pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Hal ini
sehubungan status Waspada Gunung Semeru yang sewaktu-waktu dapat melontarkan
lava pijar ke arah puncak.
Di
Mahameru pula aktivis Soe Hok Gie wafat akibat menghirup gas beracun, sehari
jelang hari ulang tahunnya yang ke-27.
Sinyal Internet di Ranu
Pani
Menurut
Sukaryo, Koordinator Sahabat Volunteer (SAVER) Semeru, kini Desa Ranu Pani
sudah dapat dijangkau oleh sinyal internet.
"Jaringan
internet di Ranu Pani ada dua, dari (provider) Telkomsel dan WiFi desa dengan
radius kurang lebih 50 meter," sebut pria yang akrab dipanggil Cak Yo ini kepada wartawan.
Namun,
Cak Yo meneruskan, jaringan internet kerapkali tidak stabil ketika desa dilanda
cuaca ekstrem.
Sakral bagi Umat Hindu
Gunung
Semeru punya makna yang dalam bagi umat Hindu.
Gunung
Semeru dipercaya sebagai tempat bersemayam para dewa.
Umat
Hindu akan menempatkan gunung di wilayahnya sebagai tempat suci.
Seperti
Gunung Agung sebagai tempat suci bagi umat Hindu di Bali, begitu pula Gunung
Semeru.
Konon,
Semeru dibopong oleh Dewa Wisnu yang menjelma sebagai kura-kura raksasa dan
Dewa Brahma yang menjelma menjadi ular raksasa.
Hal ini
guna membelit penggalan tersebut dari Jambudwipa (daratan sekitar India),
sehingga Pulau Jawa yang terombang-ambing di lautan pun menjadi seimbang.
Namun,
Pulau Jawa masih belum seimbang ketika Semeru telah menancap di sisi timur.
Puncak
Semeru dipotong lagi dan diletakkan pada sisi baratnya.
Bagian
ini menjadi gunung yang dikenal sebagai Gunung Penanggungan.
Di Ranu
Kumbolo juga terdapat sebongkah prasasti yang kerap tersampir kain putih dan
kuning serta sesajian di depannya.
Di
atasnya terpahat aksara "ing deva "pu Kameswara tirthayatra, yang kira-kira berarti "ziarah
suci Mpu Kameswara mencari air (tirthayatra)".
Terdapat
pula arca bernama Arcapada atau Arcopodo yang kini tidak terlihat dari jalur pendakian menuju
puncak.
Menurut
Ekspedisi Cincin Api yang dilakoni Kompas
pada 2011, Arcopodo masih ada meskipun bentuknya tidak utuh.
Letaknya
cukup jauh dan sulit dijangkau dari jalur pendakian.
Punya Tiga Danau
Selain
Ranu Kumbolo yang masyhur, ada pula Ranu Pani dan Ranu Regulo yang bisa pendaki
jumpai.
Ranu
Regulo berjarak sekitar 20 menit dari Ranu Pani.
Pendaki
dapat mendirikan tenda untuk bermalam sebelum hari pendakian di Ranu Regulo.
Ranu
Pani merupakan danau yang terletak tidak jauh dari pos pendaftaran.
Kadang,
keberadaannya tersamarkan oleh hamparan Salvinia molesta.
Ini
semacam gulma yang menutupi permukaan danau.
Pendaki
dapat menikmati pesona Ranu Kumbolo dari sisi barat maupun utara danau yang
berbatasan dengan sabana Pangonan Cilik.
Keindahannya
perlu dilestarikan dengan melakukan aktivitas MCK selepas sepuluh meter dari
tepi danau serta tidak membuang sampah di area danau.
Penuh Tumbuhan Invasif Berbentuk
seperti Lavender
Bunga
berwarna keunguan yang mewarnai sabana Oro-oro Ombo bukanlah bunga lavender.
Tumbuhan
ini bernama Verbena brasiliensis vell.
Seperti
namanya, verbena memang berasal dari dataran Amerika Latin.
Keberadaannya
serupa parasit bagi tumbuhan lain lantaran menghisap air dengan kadar yang
sangat banyak.
Selain
itu, persebaran benihnya yang amat mudah membuatnya dengan cepat mencaplok
lahan-lahan di Gunung Semeru.
Pendaki
yang mencabut sejumlah besar verbena malah jadi membantu persebarannya.
Benih
kecil verbena akan langsung terpencar oleh angin atau melekat di pakaian
pendaki dan jatuh di titik lain.
Ramai Pedagang Kaki Lima
Keistimewaan
Semeru membuatnya senantiasa ramai dikunjungi para pendaki dari berbagai
daerah.
Suasananya
jadi "pasar" tersendiri.
Banyak
pedagang kaki lima yang menjajakan gorengan, minuman, hingga buah-buahan.
Mereka
berada di beberapa titik, seperti Pos 3, Ranu Kumbolo, dan Cemara Lima.
Menginspirasi Musisi
Pesona
Gunung Semeru sanggup menginspirasi beberapa musisi Tanah Air.
Terdapat
beberapa lagu yang seakan-akan dipersembahkan khusus baginya.
Ada
lagu Di Jenjang Desember oleh grup
band Mahameru, Kenangan Indah di Lereng
Semeru oleh Jamal Mirdad, sampai Mahameru
yang digubah oleh band raksasa Dewa 19.
Di
tengah situasi pandemi Covid-19, pastikan berkunjung saat gunung ini sudah buka
untuk pendakian, sesuai aturan pemerintah daerah setempat.
Saat
berkunjung, pastikan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Selalu
pakai masker, jaga jarak, jauhi kerumunan, dan cuci tangan pakai sabun.
Jangan
lupa segera melakukan vaksinasi. [qnt]