WahanaNews.co I Sejumlah ilmuan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menyebut jika bumi telah diambang kehancuran. Hal itu didasari dari adanya perubahan iklim yang mendorong lautan sehingga sekitar 99,9 persen kehidupan yang ada di bumi akan musnah.
Tak hanya itu, para Ilmuwan tersebut juga khawatir jika nasib kehidupan di bumi akan seperti zaman dinosaurus. Dimana kepunahan kehidupan di bumi di mulai dari hantaman asteroid raksasa. Namun kepunahan massal kali ini lebih banyak di sebabkan dari faktor kesalahan manusia sendiri.
Baca Juga:
Isra Mi'raj dari Sudut Pandang Fisika, Ini Kata Ahli
Menurut ahli geofisika MIT Daniel Rothman, aktivitas manusia berpotensi mengganggu siklus karbon global dan memicu bencana ekologis selama 10.000 tahun. Ilmuwan sebelumnya telah berbicara tentang ramalannya yang mengerikan, dan menurut perkirakaan Rothman itu bisa terjadi pada akhir abad ini.
Dalam satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances, Rothman menganalisis perubahan siklus karbon selama 540 juta tahun terakhir, termasuk lima kepunahan massal terakhir.
Berdasarkan penelitiannya, Profesor Rothman mengklaim Bumi bisa berada dalam periode 'kegelapan' pada tahun 2100. "Ini menyebabkan bencana di seluruh planet yang bisa berlangsung hingga 10.000 tahun," katanya, Selasa (14/12/2021).
Baca Juga:
Sudah Punya Jadwalnya, 15 Ribu Ilmuwan Sebut Bumi Segera Kiamat
Siklus karbon adalah proses pergerakan karbon antara biosfer, pedosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer planet ini. Bersama dengan siklus air dan siklus nitrogen, proses ini adalah kunci untuk mempertahankan kehidupan di Bumi.
Sekarang, ilmuwan MIT prihatin dengan jumlah karbon yang terkandung di lautan sebagai akibat dari emisi gas rumah kaca buatan manusia. Terlalu banyak karbon di lautan membuat air menjadi terlalu asam dan berpotensi tidak ramah bagi banyak spesies.
Menurut Profesor Rothman, setidaknya empat dari lima kepunahan massal masa lalu telah dikaitkan dengan peningkatan laju perubahan siklus karbon . Sekarang, manusia terlalu banyak menghasilkan karbon ke atmosfer sehingga peristiwa geologis masa lalu akan terjadi dalam waktu singkat.
Profesor Rothman memperkirakan ambang batas karbon di lautan adalah sekitar 300 gigaton per abad. Sedangkan beberapa perkiraan menunjukkan bahwa Bumi menambah hingga 500 gigaton pada tahun 2100.
"Apa yang kita lihat hari ini sangat serius; namun, saya tidak tahu seberapa banyak yang diperlukan untuk membawa kita ke titik kritis yang akan menciptakan bencana global bagi. [bay]