WahanaNews.co | Istilah flexing baru-baru ini ramai jadi perbincangan, bahkan sampai Profesor Rhenald Kasali turut berkomentar terkait fenomena flexing. Apa itu flexing?
Menurut Pakar Bisnis Profesor Kasali flexing merupakan fenomena yang biasa terjadi di kehidupan bermasyarakat. Fenomena ini ketika orang doyan memamerkan kekayaannya.
Baca Juga:
Saldo ATM Nol, Rafael Alun Menangis Keluarganya Kini Hidup Nelangsa
"Flexing yang sudah saya singgung sebelumnya. Saya pernah mengatakan kok sekarang ini banyak orang yang katanya kaya, tapi kok kaya dipamer-pamerkan," tuturnya dilansir dalam akun Youtube pribadinya, Jumat (21/1/2022).
Pria yang juga Founder Yayasan Rumah Perubahan ini menjelaskan ada satu pepatah yang menyebutkan 'poverty screams, but wealth whispers'. Artinya justru orang kaya sesungguhnya sebenarnya tidak suka pamer. Fenomena flexing bisa diartikan mereka yang doyan pamer sebenarnya bukan orang kaya yang sesungguhnya.
"Jadi benar sekali bahwa orang-orang yang kaya itu tidak berisik, whispers. Jadi agak malu membicarakan tentang kekayaan. Jadi kalau orang masih melihat label harga, atau mempersoalkan uang berarti dia belum kaya. Jadi biasanya orang kaya diam-diam saja lah," tambahnya.
Baca Juga:
Mabes Polri Ungkap Suap dari Klub Bola Senilai Rp800 Juta untuk Promosi ke Liga 1
Rhenald kemudian membagikan pengalaman pribadinya. Dia pernah naik pesawat dan duduk di kelas ekonomi, ternyata yang duduk di sebelahnya bukan orang sembarangan.
"Saat saya naik pesawat saya suka menebak-nebak siapa yang duduk di sebelah saya. Semakin dia sederhana, semakin saya was-was, jangan-jangan ini orang terkaya di dunia ini duduk disebelah saya, tentu ktia harus menghormati mereka," kisahnya.
Benar saja ternyata orang yang duduk di sebelahnya saat di pesawat merupakan salah satu orang terkaya di dunia. Itu juga dia ketahui saat orang terkaya itu mentraktir semua orang di sebuah restoran termasuk Rhenald sendiri.
"Berpakaian sangat sederhana ternyata dia adalah orang yang masuk dalam daftar orang terkaya di dunia," ucapnya.
Sebaliknya, banyak justru yang bukan orang kaya sesungguhnya tapi bergaya setinggi langit dan doyan pamer kekayaan.
"Kalau orang dulu menunjukkan emas di gigi, sekarang cincin batu permata yang luar biasa. Menggunakan kalung berkilauan, pakaian bermerek dengan logo yang besar-besar sekali," tutupnya. [bay]