WahanaNews.co | Kecerdasan emosional penting dimiliki, karena menyangkut cara berpikir seseorang dan bagaimana meregulasi emosi secara tepat.
Selain IQ, ada juga tes untuk mengetahui EQ (emotional intelligence) seseorang. Mengutip laman Success ada sejumlah ciri yang menandakan orang dengan EQ yang tinggi. Kamu merasa punya juga? Simak ini.
Baca Juga:
Psikologi Ungkap 7 Tanda Kamu Lebih Cerdas dari Kebanyakan Orang, Mudah Penasaran Salah Satunya
Merasa Penasaran dengan Orang Lain
Rasa penasaran dengan orang lain, terlebih yang di sekitarnya, lekat dengan seorang dengan kecerdasan emosional tinggi. Itu karena sebagai bentuk rasa empati dan kepedulian. Misalnya kalau didapati orang lain sedang susah, ia akan berusaha memberi bantuan yang bisa meringankan beban orang tersebut.
Fleksibel dan Adaptif
Baca Juga:
Simak, Begini 6 Cara Orang Cerdas Mengelola Emosinya
Orang dengan kecerdasan emosional tinggi juga dikenal fleksibel, terbuka, dan adaptif dengan perubahan. Ia paham rasa takut untuk berubah ke arah yang lebih baik hanya akan 'membunuhnya!'
Mengetahui Kekuatan Sekaligus Kelemahanmu
Mereka nggak cuma memahami soal emosi, tapi juga tahu kekuatan dan kelemahannya. Dengan begitu, ia akan memanfaatkan kekuatannya itu secara maksimal. Terlebih bila kaitannya bisa membantu orang lain.
Jago Dalam 'Menilai' Orang
Karena macam-macam emosi sudah seperti makanan hariannya, nggak heran kalau orang dengan high EQ jago 'membaca orang', Beauties. Maksudnya terkait apa yang orang lain itu lagi rasakan atau alami betulan, maupun orang itu lagi pura-pura dengan tujuan memanipulasi emosi demi mendapat keuntungan mereka.
Memberi Tanpa Berharap Kembali
Tahukah kamu, ketika kamu memberi dan tak harap kembali, bisa menjadi hal yang begitu powerful?
Hal-hal seperti ini yang kerap dilakukan orang dengan kecerdasan emosional di atas rata-rata, yang ternyata meninggalkan kesan bagi orang lain. Nggak heran, justru karena hal ini, mereka bisa membangun relasi yang kuat dengan orang lain.
Tidak Mencari Kesempurnaan
Mereka memahami penuh bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Mereka juga memahami bahwa sifat manusiawi yang kerap salah. Baginya, bersikap terlalu perfeksionis, justru bisa menahan diri sendiri dari kemajuan.
'Disconnect'
Maksudnya, kamu punya waktu untuk disconnect sejenak, yang bertujuan menjaga agar diri kamu tidak sampai terlalu stres. Mereka menyadari bahwa meski peduli dengan orang lain, tetapi lupa dengan kebutuhan diri, justru bukanlah hal yang tepat.
Nggak heran kalau mereka terkadang melakukan digital detoks, bahkan mematikan ponsel seharian. [rds]