WahanaNews.co | Sosok
jenderal tua yang mulanya disinggung Ketua Bappilu Demokrat, Andi Arief,
berbuntut terjadinya diskusi seru dengan Menko Polhukam Mahfud MD di media
sosial. Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menyebut perdebatan keduanya
baik untuk saling mengingatkan.
Baca Juga:
Legislator Gerindra Soroti Dugaan KKN dalam Izin Tambang Papua
"Berdebat termasuk di media sosial adalah salah satu
praktik berdemokrasi, jadi nggak ada masalah," kata Habiburokhman saat
dimintai tanggapan, Sabtu (2/12/2020).
Habiburokhman menilai yang dilakukan Mahfud dan Andi Arief
wajar dalam berdemokrasi. Menurutnya yang dilakukan Andi Arief sebagai pihak
yang berada di luar kekuasaan merupakan bentuk saling mengingatkan.
"Kita harus sadar bahwa yang di dalam maupun di luar
kekuasaan perlu saling mengingatkan dalam konteks kebaikan," ucapnya.
Baca Juga:
Iduladha 1446 H, Wakil Bupati Tapteng Bersama DPC Gerindra Berkurban di Masjid Al-Furqan Sibabangun
Tak hanya itu, Habiburokhman menyebut Mahfud Md menjadi
pihak yang menerima kritikan dengan bijak. Sementara, Andi Arief memberi contoh
sebagai pemberi kritik yang elegan dan santun.
"Saya lihat Pak Mahfud sebagai senior cukup bijak dalam
menanggapi kritikan Andi, sebaliknya Andi juga santun dan elegan dalam
menyampaikan kritik," ujarnya.
Seperti diketahui, dalam tweet-nya, Andi Arief berharap
Mahfud mau berdiskusi dengan masyarakat. Menurutnya, berdiskusi dengan
masyarakat lebih baik daripada dengan para jenderal tua yang terbukti melanggar
HAM.
"Mudah-mudahan Pak Prof @mohmahfudmd mau berdiskusi dan
mendengarkan civil society yang pasti tak menjerumuskan, ketimbang mendengar
pandangan-pandangan yang bisa menyesatkan dari jendral tua yang sudah terbukti
menyesatkan dan melanggar HAM," kata Andi Arief via akun Twitter,
@Andiarief__, Jumat (1/1).
Mahfud mempertanyakan sosok jenderal tua yang disebut Andi
Arief. Mahfud mengaku kerap berdiskusi dengan mantan jenderal, seperti Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY), Prabowo Subianto, hingga Luhut Binsar Pandjaitan
(LBP).
"Jenderal Tua yg mana, Dinda? Bnyk jenderal senior yg
sering berdiskusi dgn sy spt Pak SBY, Pak Prabowo, Pak LBP, Pak Tri, Pak Saiful
S. 2 hr lalu sy malah dpt kartu greeting dari Pak SBY yg berlatar foto alam yg
sangat indah hsl potretan Almrhm Bu Ani SBY. Hormat utk Pak SBY Folded
hands," ucap Mahfud melalui akun Twitter pribadinya.
Pertanyaan Mahfud lantas dijawab kembali oleh Andi Arief.
"Yang jelas yang bukan disebut Pak Mahfud di
tuitnya," kata Andi Arief kepada wartawan, Sabtu (2/1/2021).
Andi Arief tak menyebut siapa sosok jenderal tua yang dia
maksud. Namun dia menyebut pengalaman sang jenderal tua itu.
"Bukan, tapi yang punya pengalaman anti-demokrasi,"
ujarnya.
Andi Arief mempertegas soal isi cuitannya ketimbang menyebut
nama jenderal tua itu. Dia mendorong Mahfud menyerap aspirasi kalangan
masyarakat sipil daripada mendengar masukan jenderal tua yang tak disebutkan
namanya.
"Poinnya, agar kerusakan tidak terlalu dalam, saya
berharap Pak Mahfud mau mendengar masukan civil society yang concern pada
masalah-masalah seperti ini. Solusi yang didapat pasti lebih baik,"
imbuhnya. [qnt]