WahanaNews.co | Isaac Newton adalah tokoh matematika, astronom, filsuf alam, dan fisikawan besar yang berasal dari Inggris.
Newton sangat berkontribusi besar
dengan segala karyanya.
Baca Juga:
Buyer Mesir Minati Gaharu Indonesia
Namun, siapa
sangka, ia punya obsesi rahasia yang baru terungkap setelah 200 tahun kematiannya.
Popular Mechanics melansir kabar
temuan sebuah catatan yang belum diterbitkan.
Catatan itu menunjukan upaya Newton
untuk membuka kode tersembunyi dalam Alkitab dan menentukan waktu kiamat.
Baca Juga:
Presiden Mesir Mendesak Mediasi Internasional untuk Gencatan Senjata di Gaza
Catatan tersebut kini dijual di
Sotheby"s.
Newton mempelajari piramida pada
1680-an selama periode pengasingan ilmiah di Woolsthorpe Manor, Lincolnshire.
Newton mencoba mengungkap unit
pengukuran yang digunakan oleh mereka yang membangun piramida.
Ia juga berpikir bahwa orang Mesir
kuno mampu mengukur Bumi.
Selain itu, dengan membuka satu hasta
Piramida Besar, ia berpikir akan mampu mengukur keliling Bumi.
Lebih lanjut, ia berharap itu akan
membawanya ke langkah-langkah kuno lainnya dan memungkinkannya untuk mengungkap
arsitektur dan dimensi Kuil Sulaiman, pengaturan kiamat dan menafsirkan makna
tersembunyi Alkitab.
Newton tenggelam dalam pseudosainsnya
mempelajari alkimia dan mencari makna esoteris di tempat yang berbeda.
Piramida Mesir kuno, khususnya
kumpulan yang paling fotogenik dan ikonik di Giza, selalu menjadi magnet bagi
esoterik.
Faktanya, bidang spekulasi pseudosains
tentang piramida begitu besar, sehingga --seperti
ufologi-- ia memiliki nama sendiri: piramidalogi.
Newton merahasiakan obsesinya pada
alkimia dan keyakinan religius heterodoksnya.
Bukan karena ia takut keyakinannya
akan mendiskreditkan karya ilmiahnya, atau sebaliknya, melainkan karena pandangannya
yang tidak ortodoks akan membuatnya kehilangan karier.
Selama masa hidup Newton, penggabungan
keyakinan Kristen yang baku dengan sains atau pseudosains adalah hal yang
lumrah.
Meskipun penelitiannya secara langsung
berkaitan dengan seberapa kuat dia percaya pada Alkitab, dia harus
menyembunyikan studi ini dari semua orang.
Bagi Newton, piramidaologi merupakan
minatnya pada alkimia. Bahkan, keyakinan Kristen yang mendasarinya.
Ia pikir piramida menyimpan rahasia
rincian kiamat Kristen tertentu yang dirinci dalam kitab Wahyu.
Kitab Wahyu adalah perbedaan nada dan
pokok bahasan dari kitab-kitab Alkitab lainnya yang mendahuluinya.
Buku ini diisi dengan simbolisme dan
angka-angka yang telah menarik minat para sarjana selama berabad-abad.
Mereka menganggap buku itu benar-benar
teka-teki, yang solusinya bisa menyelamatkan dunia.
Di sinilah Newton juga menemukan bahwa
ia sedang mencari jawaban yang kompleks.
Mengapa piramida terlibat dalam cerita
ini? Nah, untuk alasan yang sama.
Piramida adalah pencapaian manusia
yang luar biasa, dikelilingi oleh sejarah budaya yang kaya dari orang Mesir
kuno yang membangunnya, sehingga menjadi magnet bagi kepercayaan eksotis Eropa
Barat.
Orang-orang seperti Newton memutuskan
bahwa orang Mesir memiliki rahasia, pengetahuan esoteris yang telah hilang.
Mereka melihat piramida sebagai
teka-teki hidup dengan cara yang sama seperti wahyu, dengan elemen yang
mewakili kode mereka yakini telah mereka lihat. [dhn]