WahanaNews.co | Model majalah dewasa Novi Amelia ditemukan tewas usai bunuh diri dengan melompat dari Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan.
Peristiwa mengenaskan itu terjadi pada Rabu (16/2/2022) pukul 05.00 WIB.
Baca Juga:
Tips Ampuh agar Anak Tidak Stres
Sampai saat ini, polisi masih menyelidiki motif Novi mengakhiri hidupnya.
Namun, sebelum memutuskan bunuh diri, pemilik nama asli Linda Astuti itu memang beberapa kali tersandung masalah yang membuatnya menjadi sorotan publlik.
Novi menabrak tujuh pengguna jalan saat mengendarai mobil Honda Jazz di Jalan Gajah Mada, Tamansari, pada 11 Oktober 2012. Korban yang ditabrak mengalami luka-luka.
Baca Juga:
Betulkah Kebotakan di Usia Muda karena Stres?
Saat kejadian itu, Novi hanya menggunakan pakaian dalam. Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa Novi berkendara dalam keadaan mabuk. Hasil tes urine juga menunjukkan Novi positif mengonsumsi narkoba.
Novi divonis 6 bulan penjara dengan masa percobaan 1 tahun pada 7 Januari 2014. Dengan vonis tersebut, Novi tidak harus menjalani hukuman penjara asalkan dalam waktu satu tahun tidak mengulangi perbuatannya.
Novi pun bersyukur dengan putusan majelis hakim yang tak mengharuskannya meringkuk di balik jeruji besi.
"Saya terima karena sesuai dengan keadilan," ujar Novi seusai menjalani persidangan di Ruang Kusuma Atmadja Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (7/1/2014).
Novi juga berjanji akan menjaga sikapnya selama masa percobaannya dengan tidak lagi menyetir mobil sendiri.
Setelah bebas dari jerat hukum, rupanya Novi Amelia belum bisa lepas dari narkoba. Pada Juni 2014, ia bahkan sampai mengalami overdosis.
Ia saat itu mendapat perawatan serius di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Muhammad Kamil Pasha, salah satu anggota tim kuasa hukum Novi, menjelaskan, dia mendapat kabar melalui sambungan telepon dari nomor tak dikenal yang mengatakan bahwa Novi overdosis narkoba dan sedang dirawat di RSCM.
"Setelah kami cek ternyata benar. Menurut pihak RSCM, yang bawa Novi ke sana adalah temannya. Tapi saya belum tahu namanya, dan masih kami cari tahu," kata Kamil pada 2014.
Pada Desember 2016, Novi kembali membuat kontroversi dengan mengamuk di taksi.
Kuasa hukum Novi Amelia, Partahi Sidabutar, menjelaskan bahwa kliennya baru pulang pesta atau dugem pada Kamis (8/12/2016) sekitar pukul 04.00, sebelum ia ditemukan mengamuk pada sore harinya.
"Jadi dia pulang dugem pagi, tapi enggak langsung balik ke kos karena ada temannya yang enggak suka dia, begitu. Ya udah dia keluyuran di sekitar kos itu," kata Partahi.
Baca juga: Berteriak-teriak di Jalan, Model Novi Amelia Dibawa ke Panti Sosial
Partahi mengatakan bahwa kliennya tersebut takut teman lelakinya di kos akan marah jika ia dugem. Maka, seharian itu, Novi hanya berkeliling daerah kosnya.
Siang hari, ia sempat menumpang taksi, lalu meninggalkan barang-barangnya di sana. Novi diketahui mengamuk di dalam taksi itu dan segera diamankan warga.
Warga yang mengkhawatirkan Novi segera melaporkan ke polisi. Polsek Tebet mengamankan Novi.
Berbagai kontroversi dan masalah yang dilakukan Novi selama hidupnya diduga disebabkan oleh depresi dan gangguan kejiwaan yang dialaminya. Kuasa hukum Novi, Chris Sam Sewu, mengungkapkan bahwa kliennya pernah menjalani perawatan kejiwaan beberapa tahun lalu.
"Novi pernah berobat menjalani pemeriksaan kejiwaan beberapa tahun lalu," ujar Chris pada 2012.
Chris mengatakan, Novi yang memulai kariernya sebagai model di tahun 2004 tersebut pernah beberapa kali bertanya ke psikiater terkait suara-suara yang kerap didengarnya.
Berkaca pada kasus bunuh diri Novi ini, psikolog dari Yayasan Sejiwa, Diena Haryana, mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri apabila merasa depresi.
"Terapis saat ini kan ada yang murah sekali, online banyak sekarang ini. Bahkan di Sejiwa ini kami bisa berikan gratis," kata Diena saat dihubungi, Rabu (2/2/2022).
Diena mengatakan, pengobatan terhadap masalah depresi dan kejiwaan ini harus dilakukan sedini mungkin. Jangan sampai penanganan terlambat karena hal itu bisa menimbulkan masalah yang lebih besar, termasuk keinginan untuk mengakhiri hidup.
"Jangan sampai menunggu di titik terendah, jangan sampai terlambat," katanya.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak situs web Into the Light Indonesa ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/. [rin]