WahanaNews.co
| John
Philip Holland adalah pria asal Irlandia yang berkontribusi mengubah perang
angkatan laut dalam sejarah militer dunia.
Atas jasanya, dia disebut sebagai "Bapak Kapal
Selam Modern".
Baca Juga:
Puing dan Sisa Tubuh Penumpang Kapal Titan Akhirnya Ditemukan!
John Philip Holland menciptakan kapal selam
modern pertama, yang secara resmi dioperasikan oleh Angkatan Laut Amerika
Serikat (AS).
Teknologi dan ide kapal selam diketahui telah
dikembangkan bahkan ribuan tahun sebelumnya.
Namun, inovasi Holland paling signifikan
berdampak pada model armada laut yang ada saat ini.
Baca Juga:
Bawa 55 Pelaut, Kapal Selam Nuklir China Dilaporkan Terperangkap di Dasar Samudera
Terobosan nyata Holland datang dengan
menggabungkan berbagai penemuan sebelumnya, dengan tenaga penggerak modern.
Mulai dari motor listrik, baterai listrik, dan
mesin pembakaran internal.
Mesin tersebut akan terus berkembang dalam
kapal selam modern, dan memberikan kontribusi besar bagi angkatan laut di dunia
modern.
Inspirasi Awal
John Philip Holland lahir di Liscannor, County
Clare, Irlandia, pada 29 Februari 1840.
Dia adalah anak kedua dari empat bersaudara,
yang semuanya laki-laki.
Ayahnya, John, adalah anggota British
Coastguard Service pada saat itu. Ibunya, Mary Scanlon, adalah penutur asli
Irlandia dari Liscannor.
Lascannon adalah daerah berbahasa Irlandia,
tapi Holland belajar bahasa Inggris dengan baik, ketika menghadiri Sekolah
Nasional St Macreehy sejak 1858.
Sekolah ini adalah bagian dari Christian
Brothers di Ennistymon.
Christian Brothers adalah komunitas religius
sedunia dalam Gereja Katolik. Mereka terutama bekerja untuk penginjilan dan
pendidikan kaum muda, tetapi terlibat dalam banyak pelayanan, terutama kepada
orang miskin.
Holland bermimpi menjadi seorang pelaut, tapi
takdirnya punya ide lain.
Dia bergabung dengan Christian Brothers di
Limerick dan juga mengajar di sana dan banyak pusat pendidikan lainnya di
seluruh Irlandia.
Selama waktu inilah dia mulai mendalami kapal
selam. Pada masa ini, Holland banyak membaca kisah tentang pertempuran antar
kapal.
Salah satunya dalam periode perang saudara Amerika,
antara kapal baja "Monitor" dengan "Virginia".
Dia segera menyadari bahwa cara terbaik untuk
menyerang dan mengalahkan kapal-kapal ini kemungkinan besar adalah dari bawah
permukaan air.
Dari catatannya, kemenangan kapal "Monitor"
adalah karena papan bebasnya yang rendah di permukaan air. Kapal ini sangat
sulit ditembak.
Holland pun mulai bertanya-tanya, mengapa
mereka tidak membuatnya benar-benar tenggelam?
Dari pemikiran ini, dia membuat desain untuk
kapal yang tenggelam sepenuhnya dan berusaha menarik minat investor.
Tapi jalannya untuk mewujudkan inovasinya
tidaklah mulus, penolakan sering dia terima.
John Philip Holland meninggalkan serikatnya
pada 1873 karena kesehatan yang buruk.
Dia bermigrasi ke AS pada tahun yang sama untuk
bergabung dengan ibu dan saudara laki-lakinya, dan menetap di Paterson, New
Jersey.
Ketika dia mendarat di AS, dia terpeleset dan
jatuh di jalan Boston yang dingin sampai kakinya patah.
Dalam sakitnya, Holland memutuskan tetap
menggunakan waktu penyembuhannya dengan bijak. Dia terus menyempurnakan desain
kapal selamnya.
Pekerjaannya juga didukung oleh Isaac Whelan,
seorang pendeta. Untuk menopang hidupnya, dia sempat bekerja di sebuah
perusahaan teknik.
Kemudian profesi di dunia pendidikan kembali
dia jalani selama enam tahun, di Sekolah Katolik St John di Paterson, New
Jersey.
Selama waktu itu juga, Holland dengan hati-hati
meninjau semua yang telah dia baca tentang kapal selam.
Dia memikirkan secara mendalam gagasan
pendahulunya untuk menjadikan armada ini sebagai senjata perang yang praktis.
Pada 1875, Holland menyerahkan skema yang telah
disempurnakan ke Angkatan Laut AS untuk dipertimbangkan.
Tapi penolakan kembali diterimanya karena
Angkatan Laut merasa itu tidak bisa direalisasikan.
Gagasannya akhirnya mendapat dukungan finansial
dari The Irish Fenian Society.
Komitmen ini sebenarnya memiliki motif untuk
menggunakan teknologi kapal selam melawan Inggris. Serta membantu tujuan jangka
panjang mereka, yakni kemerdekaan Irlandia.
Pendanaan penelitian dan pengembangannya bisa
dibilang fantastis.
Sampai-sampai, memberinya kebebasan untuk
mengundurkan diri dari jabatan pengajarnya, dan mengerjakan desainnya secara
eksklusif.
Keyakinan kepada Holland terbayar, kapal selam
pertamanya setinggi 14 kaki diluncurkan pada 1878.
Selanjutnya, pada 1881, dia membangun kapal
selam berukuran penuh, bernama Fenian Ram, yang berisi banyak fitur
kapal selam modern.
Ini adalah kapal selam kecil yang terbukti
sukses selama pengujian terbatas.
Mulai Diperhitungkan
John Philip Holland terus meningkatkan
desainnya dan mengerjakan beberapa kapal eksperimental.
Melanjutkan kesuksesan usaha sebelumnya, tipe
pengembangan mandirinya diluncurkan pada 17 Mei 1897.
Uji coba pertama dari kapal selam tipe proto
miliknya, memiliki kombinasi mesin listrik dan bensin, berhasil berjalan di
bawah air untuk jarak yang cukup jauh.
Ini menjadi kapal selam pertama yang benar-benar
dapat beroperasi di bawah air dengan tenaga internal.
Kapal selam ini juga menjadi yang pertama
menggunakan kombinasi motor listrik dan mesin bensin untuk penggerak bawah air
dan permukaan.
Pada Maret tahun berikutnya, John Philip
Holland berhasil menyelesaikan uji coba kapal selam modern pertama di lepas
Pulau Staten.
Awalnya, posisi resmi Angkatan Laut AS pada
saat itu adalah "tidak mendukung" pengembangan kapal selam.
Tapi sikap itu nyatanya tidak bisa mereka
pertahankan selamanya.
Lebih dari dua tahun kemudian, Angkatan Laut AS
secara resmi membeli desain tersebut.
Beberapa bulan kemudian kapal selam Angkatan
Laut AS pertama, USS Holland, secara resmi beroperasi.
Kapal itu dinamai untuk menghormati desainernya,
John Philip Holland.
Enam lagi jenisnya dipesan oleh Angkatan Laut
untuk dibangun di Crescent Shipyard di Elizabeth, New Jersey.
Pesanan ini memungkinkan Holland untuk
mendirikan Perusahaan Kapal Listrik, yang didirikan pada 1899.
Perusahaan ini pada akhirnya akan berkembang
menjadi kontraktor pertahanan utama General Dynamics.
Desain Holland juga diadopsi oleh pihak lain,
termasuk Royal Navy, yang mengembangkan kapal selam kelas Holland mereka
sendiri.
Angkatan Laut Kekaisaran Jepang juga
menggunakan desainnya dan membuat beberapa perbaikan kecil untuk lima kapal
selam pertama mereka.
Versi Jepang ini setidaknya lebih panjang 3
meter dari kepunyaan Holland dengan total panjang sekitar 19,5 meter.
Holland juga melanjutkan untuk merancang
prototipe Holland II dan Holland III.
Warisan Paten
Holland membuat banyak paten selama bekerja di
kapal selam.
Ini termasuk: baling-baling sekrup, "The
Submergible", senapan mesin kapal selam, peralatan kemudi kapal selam, indikator
visual, mekanisme penyelaman otomatis, katup penembakan, dan berbagai jenis
kapal selam.
Salah satu penemuan terakhirnya adalah
peralatan yang dirancang untuk memungkinkan pelaut melarikan diri dari kapal
selam.
Setelah menghabiskan tidak kurang dari 56 tahun
bekerja di kapal selam, John meninggal dunia pada 12 Agustus 1914 di New
Jersey.
Sebuah monumen Bapak Kapal Selam berdiri di
gerbang Scholars Townhouse, Drogheda.
Ini adalah bekas gedung sekolah Christian
Brothers tempat Holland mengajar di awal hidupnya.
Itu diletakkan untuk memperingati karyanya. Monumen
diresmikan pada 14 Juni 2014 sebagai bagian dari Festival Maritim Irlandia.
Upacara pembukaan dihadiri oleh Dewan Kota
Drogheda serta perwakilan dari pemerintah AS, Inggris dan Jepang.
Sejarah kapal selam sangat panjang, mulai dari
Alexander Agung hingga Bapak Kapal Selam, John Philip Holland sendiri.
Desain awal tidak lebih dari kotak tertutup
untuk observasi, dengan perbaikan kemudian menambahkan tenaga penggerak dari
dayung.
Perbaikan lainnya dilakukan dengan menambahkan
persenjataan dan mengembangkan gagasan menenggelamkan kapal sepenuhnya di bawah
garis air.
Dengan munculnya torpedo self-propelled,
kapal selam bertransformasi menjadi senjata perang yang sangat ampuh di laut.
Dari awal yang sederhana di Irlandia, John
Philip Holland kemudian menjadi salah satu insinyur militer paling penting
sepanjang masa.
Dari secercah inspirasi saat membaca koran, ia
belajar sendiri tentang dunia kapal selam.
Dengan menggunakan sedikit pemikiran
lateralnya, dia berhasil merancang dan membangun contoh paling awal dari salah
satu senjata paling kuat di laut dan dunia. [dhn]