WahanaNews.co | Masalah transgender terus menjadi perbincangan yang tidak ada habisnya. Apakah seseorang yang mengubah jenis kelaminnya memiliki masalah gangguan kejiwaan atau penyakit mental?
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Primaya Hospital Bekasi Barat, dr. Alvina, Sp.KJ, mengutarakan bahwa transgender bukan sebuah penyakit. Jadi, menurutnya, tidak ada upaya untuk menyembuhkannya secara medis.
Baca Juga:
Usut Kontes Kecantikan Transgender di Jakarta Pusat, Polisi Akan Periksa Penyelenggara
Kebanyakan orang-orang yang memutuskan untuk mengubah jenis kelaminnya merasa bahwa dirinya terjerat di tubuh yang salah. Umumnya dia tidak merasa nyaman dengan jenis kelaminnya ketika lahir.
Dalam mengubah jenis kelamin dan penampilan, kata dr. Alvina, mereka butuh waktu, tenaga, dan biaya. Selain itu, dia juga harus memikirkan faktor lingkungan sekitarnya.
"Transgender sendiri termasuk identitas gender sehingga bukan sesuatu gangguan jiwa yang membutuhkan terapi," ujar dr. Alvina, seperti dilansir laman Primaya Hospital.
Baca Juga:
Viral Kontes Kecantikan Transgender Waria di Hotel Jakarta Pusat Digelar Tanpa Izin
Menurutnya, terapi psikiatri diperlukan jika seseorang mengalami gangguan jiwa, termasuk saat seorang transgender mengalami gangguan jiwa.
Lebih lanjut, dr. Alvina mengatakan bahwa kaum transgender berharap bisa merasa lebih baik, lebih tenang, dan lebih damai, karena telah menjadi dirinya sendiri.
Di sisi lain, saat mencoba terbuka, mereka akan mengalami penolakan, bahkan hinaan yang dapat berdampak pada mentalnya.