WAHANANEWS.CO, Jakarta - Frasa "maafkan dan lupakan" sering terdengar sebagai saran untuk memaafkan kesalahan orang lain, tetapi kenyataannya tidak selalu mudah dilakukan.
Tidak semua orang layak mendapatkan kesempatan kedua, seperti yang ditunjukkan oleh psikologi.
Baca Juga:
Pesan Natal Paus Fransiskus: Seruan Damai untuk Dunia yang Terluka oleh Perang
Ada beberapa tipe individu yang sebaiknya tidak diberi kesempatan lagi karena mereka cenderung mengulang perilaku yang merugikan.
Memahami hal ini dapat membantu Anda menghindari rasa sakit dan kesalahan berulang.
1. Manipulator
Baca Juga:
Detik-detik Pesawat Azerbaijan Meledak di Kazakhstan, 38 Orang Tewas
Manipulator sangat pandai memengaruhi orang lain agar mengikuti keinginannya dengan pesona atau trik halus demi keuntungan pribadi.
Pola perilaku manipulatif mereka biasanya tidak berubah, sehingga memberi mereka kesempatan kedua hanya akan membawa kekecewaan yang sama.
2. Pembohong Kronis
Pembohong kronis terbiasa berbohong, baik tentang hal besar maupun kecil. Kebiasaan ini bukan sekadar kejadian sesekali tetapi menjadi pola hidup mereka.
Berurusan dengan mereka dapat merusak kepercayaan dan menyebabkan tekanan emosional yang berkepanjangan.
3. Pola Pikir Korban
Orang dengan pola pikir korban melihat diri mereka sebagai pihak yang selalu kalah, meskipun kenyataannya berbeda.
Sikap ini tidak hanya membawa stres dan depresi, tetapi juga dapat menarik Anda ke dalam siklus negatif mereka jika diberi kesempatan lagi.
4. Narsistik
Individu narsistik cenderung memiliki rasa diri yang berlebihan dan kurang empati terhadap orang lain. Mereka mendambakan perhatian dan memanfaatkan orang lain demi keuntungan pribadi.
Memberi mereka kesempatan kedua biasanya hanya akan mengulang dinamika hubungan yang merugikan.
5. Pelaku Kekerasan Emosional
Pelaku kekerasan emosional sering merendahkan, mempermalukan, atau memanipulasi orang lain untuk menunjukkan dominasi.
Memberi mereka kesempatan kedua biasanya hanya akan membuka pintu untuk lebih banyak penderitaan emosional.
6. Tukang Kritik
Orang yang suka mengkritik selalu mencari kekurangan pada orang lain tanpa memberikan solusi yang membangun. Berinteraksi dengan mereka secara terus-menerus dapat merusak rasa percaya diri Anda.
7. Pelanggar Janji
Orang yang sering melanggar janji menunjukkan ketidakandalan yang merusak kepercayaan. Memberi mereka kesempatan kedua sering kali berakhir dengan kekecewaan yang sama, karena komitmen mereka sulit diandalkan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]