WahanaNews.co | Apa
sih alasan ular laut senang menyerang penyelam di lautan? Bisa jadi, banyak
yang menduga bahwa ular laut mungkin merasa terganggu dengan keberadaan
manusia.
Baca Juga:
Evakuasi Dramatis di Asahan, Saluran Air Macet Ternyata Ulah Piton
Ia mungkin juga sedang lapar dan menganggap manusia sebagai
mangsanya. Tapi, bagi para peneliti, jawabannya adalah berahi.
Kesimpulan ini disampaikan oleh para peneliti Australia
dalam jurnal Scientific Reports yang terbit pada Kamis (19/8). Bagaimana bisa
para peneliti tahu bahwa serangan ular laut disebabkan oleh berahi kawin dan
bukan hal lain?
Untuk sampai kepada kesimpulan tersebut, tim peneliti berangkat
dari pengalaman anggota mereka, Tim Lynch. Pada dekade 1990-an, Lynch sedang
mengerjakan disertasinya yang mempelajari ular laut zaitun (Aipysurus laevis)
yang hidup di pantai timur laut Australia. Dan sebagaimana seorang peneliti,
Lynch perlu menyelam langsung ke lautan untuk mengamati ular laut tersebut.
Baca Juga:
Tertangkap Basah, Pria Ini Sembunyikan 104 Ular Hidup dalam Celana di Perbatasan China
Singkat cerita, selama penelitian disertasi tersebut, Lynch
telah menyelam selama 250 jam dan bertemu dengan 158 ekor ular laut zaitun. Ia
pun menemukan ada tabiat tak biasa dari ular laut ini.
Lynch menemukan bahwa ular laut zaitun cenderung mendekati
penyelam selama musim kawin, yang berlangsung selama bulan-bulan musim dingin
di belahan bumi selatan antara Mei dan Agustus.
Ular laut zaitun jantan jauh lebih sering berenang ke arah
penyelam daripada ular betina. Para ular jantan juga menghabiskan lebih banyak
waktu untuk berada di dekat manusia daripada ular betina. Terkadang, ular laut
zaitun juga melilit anggota badan Lynch hingga menjentikkan lidah mereka ke
pakaian basah atau kulitnya yang terbuka.
Sampai sini, tabiat ular zaitun jantan ke Lynch tampak
seperti sebuah serangan. Tapi, para peneliti menyadari bahwa ular laut zaitun
yang mendekati penyelam menunjukkan gerakan yang cepat dan tersentak-sentak.
Data menunjukkan bahwa perilaku tersebut umumnya muncul
ketika ular zaitun jantan sedang dalam musim kawin atau ketika betina sedang
kabur dari kejaran jantan yang lagi mengajak kawin. Oleh karena itu, peneliti
menyimpulkan bahwa lilitan ular laut zaitun ke manusia bukanlah sebuah
serangan, tapi karena mereka sedang berahi.
"Kami menduga ular
laut zaitun mendekati penyelam karena salah identitas. Misalnya, pejantan yang
aktif secara reproduktif, sangat terangsang, mengira penyelam sebagai ular lain
(betina atau pejantan saingannya)," kata peneliti dalam laporan risetnya.
"Pada pandangan pertama, gagasan bahwa seekor ular mungkin
mengira penyelam manusia sebagai ular lain tampak menggelikan, mengingat
perbedaan besar dalam ukuran dan bentuk antara kedua objek itu. Meskipun
demikian, ini menawarkan penjelasan yang paling masuk akal untuk pengamatan
kami."
Mengapa ular zaitun jantan tak bisa bedakan manusia dan ular
zaitun betina?
Kamu mungkin heran dengan kesimpulan peneliti ini dan
bertanya-tanya: Apa ular laut enggak bisa melihat bahwa penyelam yang mereka
ajak kawin adalah manusia dan bukan ular laut?
Perlu dicatat, ular laut, seperti ular di darat, mendapatkan
informasi dunia luar dengan mengandalkan campuran indra perasa dan
penciumannya. Masalahnya, indra perasa dan penciuman jadi kurang sensitif di
laut. Di sisi lain, ular laut diketahui enggak punya kemampuan mengidentifikasi
bentuk.
"Ketika ular kembali
ke laut, tentu saja, mereka kehilangan kemampuan untuk menangkap isyarat dari
menjentikkan lidah, karena sebagian besar bahan kimia penting ini terlalu besar
untuk ditularkan melalui air," kata anggota studi sekaligus ahli reptil dan
amfibi di Macquarie University, Rick Shine, kepada The New York Times. "Jadi
mereka harus mengandalkan visi, dan itu tidak terlalu bagus."
Pada akhirnya, para peneliti menganjurkan agar kamu enggak
tergesa-gesa kabur dan melawan dari ular laut zaitun ketika dililit saat
menyelam. Para peneliti bilang, melarikan diri dari ular-ular ini "mungkin
secara tidak sengaja meniru respons ular betina terhadap pacaran, mendorong
jantan untuk mengejar".
"Untuk mencegah eskalasi pertemuan, penyelam harus
tetap diam dan menghindari pembalasan," saran peneliti.
Ular laut zaitun adalah ular yang sangat beracun. Ia juga
salah satu spesies ular laut terbesar yang menghuni terumbu karang, dengan
panjang tubuh sekitar 1,8 meter saat dewasa. Mereka dapat ditemukan di perairan
pantai di bagian utara Australia dan selatan New Guinea dan di Laut Coral. [rin]