WahanaNews.co | Belakangan ini viral di media sosial, video Said Abdullah tengah merokok di pesawat. Video itu menuai respons dari Said Abdullah.
Dia menyebut, video tersebut adalah video lama yang digoreng lagi.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Ia menyebut diserang karena wacana penghapusan listrik 450 VA.
Adapun video yang menunjukkan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah sedang merokok menjadi perbincangan warganet di media sosial.
Tampak dalam video beredar, Said Abdullah duduk santai di dalam pesawat pribadi sambil merokok.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Saat dikonfirmasi, Said Abdullah menyebut video viral tersebut merupakan video lama yang kini kembali diramaikan.
"Maaf, ini video sudah diviralkan tahun 2020 dan sekarang digoreng lagi," ujar Said, belum lama ini.
Ia menyebut dirinya diserang dengan kemunculan video tersebut.
Penyerangan dilakukan karena wacana pemerintah dan Banggar DPR yang akan menghapus pelanggan listrik 450 VA.
Ia menilai, pembelokan isu tersebut telah keluar dari aspek proporsionalitas.
"Kalau subtansi usulan menghapus daya, saya pikir clear," katanya.
Diberitakan sebelumnya, muncul wacana soal penghapusan daya listrik 450 VA untuk kelompok rumah tangga miskin.
Rencananya, masyarakat miskin dengan daya 450 VA akan dinaikkan menjadi 900 VA.
Langkah tersebut dilakukan untuk penyesuaian dengan tingkat kebutuhan yang kian meningkat.
Said sebelumnya menyebut, perubahan tersebut tak bisa dilakukan secara serta merta.
"Secara bertahap terhadap keluarga kemiskinan parah dengan 450 VA, tentu tidak bisa kita lakukan dengan serta merta ke 900 VA.
"Terhadap keluarga miskin yang masih memakai 450 VA kita terus upayakan bermigrasi ke 900 VA secara pelan-pelan pula sejalan dengan peningkatan kebutuhan elektrifikasi mereka,"
Usulan itu muncul karena kondisi PLN yang terus mengalami oversupply listrik.
Meski demikian, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasojo menegaskan, penghapusan listrik 450 VA tidak akan dilakukan.
Darmawan juga memastikan tidak ada perubahan tarif listrik.
"Keputusan pemerintah sudah sangat jelas. Tidak ada perubahan daya dari 450 VA ke 900 VA dan PLN siap menjalankan keputusan tersebut, katanya, Minggu (18/9/2022).
Darmawan menyebut, tidak ada pembahasan formal atau agenda pengalihan daya listrik dari 450 VA ke 900 VA dalam rapat antara Banggar DPR RI dan Kementerian Keuangan pada Senin (12/9/2022) lalu.
"Selama ini, pemerintah dan PLN sebagai pelaksana mandat ketenagalistrikan dari pemerintah tidak pernah melakukan pembicaraan ataupun diskusi mengenai perubahan daya listrik masyarakat," katanya.
PLN memastikan pelayanan kelistrikan di Indonesia akan tetap optimal. [rin]