WahanaNews.co | Sepeda motor milik TNI yang menggunakan bahan bakar air sebagai pengganti bensin untuk menggerakkan energi mesin viral di media sosial.
Aryanto Misel, warga Cirebon yang mengaku menemukan alat pengubah air menjadi energi menjulukinya dengan nama Nikuba atau singkatan dari Niku Banyu.
Baca Juga:
Pria Ini Nekat Minum Kopi 1 Galon Bikin Netizen Khawatir
Nikuba mengandalkan generator elektrolisis yang diklaim mampu mengubah air untuk menggerakkan mesin motor atau mobil.
Untuk cara kerjanya, Nikuba berfungsi memisahkan Hidrogen (H2) dengan Oksigen (O2) pada air (H2O) melalui proses elektrolisis. Hidrogen yang sudah terpisah dari O2 kemudian masuk ke ruang pembakaran kendaraan sebagai bahan bakar pengganti BBM.
Namun sebelumnya harus dipastikan air yang dipakai dalam proses elektrolisis adalah air yang sudah tidak mengandung logam berat untuk bisa menjalankan kendaraan bermotor.
Baca Juga:
Simak 3 Manfaat Ajaib Buah Naga untuk Kesehatan
Aryanto mengklaim butuh 1 liter air yang telah dikonversi menjadi hidrogen melalui proses elektolisis oleh Nikuba untuk bisa menjalankan kendaraan pulang-pergi dari Cirebon ke Semarang dalam uji coba yang telah dilakukan.
Nikuba disebut sudah terpasang dan digunakan oleh puluhan anggota TNI di Kodam III Siliwangi. Alat ini diklaim bisa menghemat konsumsi BMM yang semakin mahal harganya.
Saat ini, Nikuba belum resmi dijual. Aryanto baru menerima pesanan khusus dari Pangdam Siliwangi sekaligus melakukan pengembangan mencari kelemahan dari alat tersebut. Jika dijual di pasaran, Aryanto membanderolnya dengan harga Rp4,5 juta per unit.
Meski begitu masih banyak juga yang meragukan Nikuba tersebut. Terlihat dari komentar-komentar netizen di Twitter.
"Jangan banyak-banyak pakai BMN pak buat ngujinya. 2-3 motor cukup sih harusnya. Kalau pipanya masih begitu, rawan meledak. Yg rugi negara. Aset BMN mending dipakai Bintara untuk latihan perang," cuit @aden87.
"PH2 (hidrogen) bs didapat dari elektrolisis, ini butuh listrik yg lumayan... Disebut efisien jika tdk perlu rubah/ganti part mesin & butuh energi tambahan berlebihan, untuk kecukupan listrik diatas, untuk secara kontinyu hasilkan volume H2 siap pakai sbg bahan bakar...," ucap akun @septian_tk. [rsy]