Front Persaudaraan Islam (FPI) mengunggah video pengakuan diduga peserta aksi 'FPI Reborn', yang mendeklarasikan dukungan bagi Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Video tersebut viral di media sosial.
Baca Juga:
Habib Rizieq Shihab Singgung Nama Ahok dalam Istighosah Kubro PA 212
Tampak seorang laki-laki mengenakan baju putih dipadu jas hitam dengan memakai sorban putih. Ia mengaku bernama Khairul Anam.
Anam mengatakan para peserta deklarasi diberikan uang sebesar Rp 150 ribu oleh seseorang bernama Edy setelah berakhirnya acara. Meski demikian, Anam tak merinci lebih jauh terkait sosok Edy tersebut.
"Setelah aksi, di bus maka Bapak Edy mengasih uang tiap jemaah, tiap orang dikasih Rp150 ribu. Maka kami merasa dibohongi banget oleh orang itu," kata Anam dalam sebuah video di unggah di akun Twitter @DPP_LIP.
Baca Juga:
Bahas Normalisasi, Anies: Pembubaran FPI dan HTI Telah Diputuskan dan Disepakati
Pengurus FPI telah mengonfirmasi kepada wartawan bahwa akun tersebut dikelola oleh pihaknya.
Anam bercerita awalnya sempat dihubungi seorang pria bernama Edy sehari sebelum menggelar aksi dan deklarasi di Patung Kuda, Jakarta. Saat itu, Ia diminta untuk membacakan doa dalam acara tersebut.
Alhasil, Ia bersama beberapa jemaahnya berangkat ke kawasan Monas untuk ikut aksi tersebut.
"Selesai sampai ke lokasi maka saya merasa kaget. Di mobil komando yang membagikan bendera dengan 'FPI'. Saya tidak melihat para petinggi FPI di lokasi aksi. Saya merasa tertipu dan dibohongi dan diperalat oleh orang tersebut," kata dia.
Merasa dibohongi, Anam lantas meminta maaf kepada Front Persaudaraan Islam karena mengikuti acara tersebut.
"Atas nama Khairul Anam meminta maaf kepada Front Persaudaraan Islam setinggi-tingginya atas kekhilafan saya," kata dia.
Pengurus Front Persaudaraan Islam Aziz Yanuar mengaku pihaknya belum bertemu secara langsung dengan Anam yang sudah meminta maaf tersebut.
Meski demikian, Aziz mengapresiasi langkah Anam yang sudah meminta maaf secara terbuka.
"Belum bertemu. Tapi kan sudah [minta maaf] secara terbuka itu," kata Aziz.
Meski Anam sudah meminta maaf, Aziz mengatakan FPI secara kelembagaan belum ada pernyataan secara resmi menerima atau tidak permintaan maaf tersebut.
"Tapi secara resmi belum diputuskan," kata dia.
Sebagai informasi, FPI membantah bila pihaknya menggelar aksi dan deklarasi calon presiden tahun 2024 di Bundaran Patung Kuda, Jakarta untuk mendukung Anies Baswedan.
Ketua Umum FPI Muhammad Alattas mengatakan FPI hingga saat ini tidak pernah terlibat dalam aksi mendukung capres tertentu. FPI, kata dia, juga belum menentukan sikap apapun terkait Capres 2024. [rin]