Sementara dia sendiri tak bisa merawat sang ibu karena ibu dan suaminya tak memiliki hubungan yang harmonis. Dia juga menjelaskan suaminya mengancam untuk pergi dari rumah jika dirinya memutuskan untuk merawat sang ibu.
"Saya tidak mungkin bisa merawat dia [Ibu Trimah] karena dia juga sudah bikin sakit hati suami saya, dan suami saya mengancam kalau saya mau ngurusin orang saya silakan, tapi dia akan angkat kaki sama anak saya dari sini," jelasnya.
Baca Juga:
Kebakaran Tujuh Rumah di Parapat bermula dari lantai dua rumah makan ayam geprek
Dalam kondisi sulit itu, dia beserta saudara-saudaranya itu akhirnya menghubungi kerabat sang ibu yang tinggal di Borobudur. Setelah mendapat persetujuan kerabat, sang ibu pun tinggal di sana.
Namun disebutkan, kerabat dekat tersebut hanya mampu satu bulan mengurus Trimah. Setelah sebulan, adik Ibu Trimah meminta sang anak untuk kembali mengurus sang ibu.
"Adik-adiknya juga ngadu ke saya udah gak sanggup dan udah gak kuat. Saya bingung harus bagaimana, akhirnya saya cari informasi dan dapat di Facebook tentang panti jompo tersebut," katanya.
Baca Juga:
DPO Pelaku Pembuangan Mayat Wanita di Kabupaten Karo ditangkap Jatanras Poldasu
Mendapat informasi tersebut, dia bersama adik-adiknya kembali berdiskusi. Ketiganya kemudian sepakat untuk menitipkan sang ibu di Panti Jompo Griya Lansia Husnul Khatimah. Sang ibu juga disebut bakal dibimbing untuk beribadah.
"Saya dapat informasi panti itu katanya dia akan dibimbing, katanya di sana seperti pondokan, akan dibimbing, akan kami ajarin ibadah. Kita pun slelau mengingatkan dia untuk ibadah tapi selalu jawaban ibu Trimah nama Allah itu udah sulit gak ada di hati aku. Terus terpaksa saya antarkan ke sana," jelasnya.
Sebelumnya kisah Ibu Trimah viral di media sosial karena disebut dibuang oleh ketiga anaknya di panti jompo. Kabar tersebut mendapat perhatian warganet usai sebuah surat pernyataan ditandatangani tiga orang anak menyerahkan sang ibu ke panti jompo.