WahanaNews.co | Kementerian Pertanian (Kementan) memaparkan hasil pencermatannya soal video viral di media sosial yang memperlihatkan 2 orang petani membuang sejumlah peti tomat ke jurang.
Dalam video tersebut terlihat para petani membuang hasil panennya lantaran harga jual tomat anjlok hingga menyentuh Rp 600 per kilogram.
Baca Juga:
Fakta-fakta Menarik Dunia yang Belum Diketahui Banyak Orang
Namun, menurut Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto, pelaku yang membuang-buang tomat itu bukan petani. "Sudah dievaluasi, yang buang tomat itu bukan petani, itu pedagang," ujarnya, melansir Tempo.co. Minggu (29 Januari 2023).
Menurutnya pedagang kecewa lantaran harga tomat sangat rendah. Karena itu, kata dia, pedagang tersebut marah dan membuang hasil panen petani yang dibelinya ke jurang. Namun, Prihasto menyayangkan hal tersebut terjadi. Menurut dia, meski harga tomat jatuh sebaiknya tidak dibuang-buang.
"Saya bilang dosanya dia kan. Makanan dibuang dosa. Harusnya bagikan sama orang," ujarnya.
Baca Juga:
Hati-hati! Ini 5 Kesalahan Menanam Tomat yang Harus Dihindari
Walaupun para pedagang rugi, kata dia, setidaknya pedagang itu bisa mendapat pahala dengan membagikan tomat gratis kepada masyarakat. "Dibuang kan dosa, rugi pula. Dia rugi, tapi dapat pahala, masih mending," kata Prihasto.
Kendati telah melakukan evaluasi, Prihasto menilai situasi ini bukan tanggung jawab kementeriannya. Menurut dia, urusan produksi tomat itu sebaiknya ditinjau oleh dinas pertanian daerah setempat.
Sebagai informasi, dalam video yang viral berdurasi 11 detik itu terlihat dua orang petani sedang menggotong dua peti kayu yang berisi penuh tomat dari mobil pickup.