WahanaNews.co | Amye Un, wanita kelahiran Amanatun, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah lebih dari setahun menduduki jabatan sebagai Wakil Wali Kota Darwin, Australia.
Amye juga menduduki jabatan sebagai Alderman atau dewan penata Kota Darwin, Northern Territory.
Baca Juga:
Australia Mau Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Medsos, Ini Alasannya
Melansir dari CNBC Indonesia, Amye pertama kali pindah ke Darwin 33 tahun lalu dan sejak itu memiliki toko Laksa lokal selama 18 tahun di Darwin. Selain menjadi wakil walikota, dia juga menjabat sebagai anggota dewan. Dia ternyata memiliki kualifikasi dalam Manajemen Keuangan dan Ekonomi dan 18 tahun pengalaman bisnis.
Meski memiliki karier cemerlang di Kota Darwin, namun Amye tak pernah melupakan asal muasalnya sebagai wanita asal NTT.
Pada Desember 2022, Amye sempat mengunjungi kampung halamannya di Amanatun. Saat itu, dirinya kebetulan harus menghadiri undangan dari universitas di Kupang.
Baca Juga:
Program CSR Akar Basah PEP Tarakan Field Dapat Perhatian APOGCE 2024
Dikutip dari Independent Observer, Amye menempuh perjalanan yang jauh untuk pulang. Amye terbang dari Darwin ke Dili karena penerbangan ke Denpasar penuh. Dari Timor Leste, Amye menempuh perjalanan darat menuju Atambua, ibu kota Kabupaten Belu, NTT. Amye disambut oleh keluarga, kerabat dan warga dari Atambua dan Kefamenanu.
Kemudian dia langsung menuju ke makam leluhurnya di Amanatun. "Saya akan memberikan penghormatan kepada makam nenek saya di Oinlansi dan Niki Niki," kata Amye.
Dalam perjalanannya, Amye juga mengunjungi kota Kupang untuk bertemu dengan keluarganya dan menghadiri undangan dari beberapa perguruan tinggi.
"Saya secara pribadi diundang ke salah satu universitas di kota Kupang, untuk berbagi pengalaman sebagai pejabat pemerintah di luar negeri," ujarnya.
Amye mengisahkan bagaimana dirinya mencalonkan diri sebagai walikota Darwin sebagai kandidat independen.
"Ada enam calon dan saya satu-satunya yang mencalonkan diri sebagai calon independen karena saya tidak ingin terikat dengan partai politik mana pun," kata Amye.
"Kalau saya ikut partai, kemampuan saya untuk menyampaikan aspirasi rakyat terbatas. Protes publik seringkali tidak sampai ke Parlemen. Sebagai orang independen, saya bisa menyampaikan apa saja yang diinginkan masyarakat," ujar Amye.
Amye lulus dari sekolah kejuruan di kota Kupang dan menjadi warga negara Australia sejak tahun 1998, setelah menikah dengan warga negara Australia. Dalam pemilihan tersebut, dia mendapat dukungan kuat dari segmen masyarakat kelas menengah ke bawah.
Dia akhirnya terpilih sebagai wakil walikota dan pada saat yang sama diangkat sebagai anggota dewan kota Darwin (anggota majelis atau dewan kota) pada 20 September 2021. [rna]