WahanaNews.co | Sudah lebih dari setahun Amye Un, wanita kelahiran Amanatun, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), menduduki jabatan sebagai Wakil Wali Kota Darwin, Australia.
Amye juga menduduki jabatan sebagai Alderman atau dewan penata Kota Darwin, Northern Territory.
Baca Juga:
YouTube Dilarang untuk Anak Usia di Bawah 16 Tahun, Pemerintah Australia Tegas Lindungi Generasi Muda
Ada kisah menarik Amye, saat kampanye untuk menarik simpati para pemilihnya.
Melansir Kompas.com, Amye mengaku modal politik yang digelontorkannya paling kecil dibanding kompetitornya yang lain.
"Dengan dana kampanye paling limit hanya $3.500 AU (setara Rp 36 juta), saya bisa menang di dua posisi dalam satu pemilihan yaitu Wakil Wali Kota dan Penata Kota (Councillor) Darwin," ujar Amye, kepada Kompas.com, Selasa (5/7/2022).
Baca Juga:
Tanggapi Tantangan B3 dan Keterbatasan Lithium, ITB Gandeng Australia Rancang Sistem Recycle Baterai
Amye memerinci peruntukan dana sebesar 3.500 dolar Australia itu. Untuk biaya registrasi sebagai calon wali kota dan penata kota, Amye menghabiskan biaya sebesar 500 dolar Australia atau setara Rp 5 juta.
Jika menang dalam pemilihan, uang pendaftaran itu akan dikembalikan.
Lalu, Amye menggunakan 1.200 dolar Australia atau setara Rp 12,3 juta untuk mencetak 10.000 surat suara. Selanjutnya, 450 dolar Australia atau setara Rp 4,6 juta untuk membuat 25 lembar baliho yang dipasang di jalan.